banner 728x250

Mahasiswi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang Berprestasi di Kancah Internasional

Gambar : Arina Tina Salwa (kanan), Afifah Salsabila (tengah), Arina Rihadatulaisy (kiri)

MediaPerawat.id – Tiga mahasiswa keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang berhasil mencetak prestasi gemilang tingkat internasional pada acara Indonesia Inventors Day (IID) 2022 yang dilaksanakan di Universitas Udayana, Bali pada tanggal 29 – 31 Oktober 2022. IID adalah kompetisi tingkat internasional bagi para penemu lokal dan internasional juga ilmuwan riset untuk mempresentasikan hasil penemuannya. Tahun ini terdapat 32 negara yang berpartisipasi dalam system hybrid acara ini. Sementara itu pada acara offline dihadiri lebih dari 1.000 inovator dari 7 negara. Acara ini didukung oleh beberapa instansi diantaranya Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), International Federation of Inventors Association (IFIA), World Invention Intellectual Property Association (WIIPA).

Mahasiswi terdiri dari Arina Tina Salwa (Sarjana Terapan Keperawatan Semarang), Afifah Salsabila (Profesi Ners) dan Arina Rihadatulaisy Sabila (Sarjana Terapan Keperawatan Semarang) yang dibimbing oleh dosen Bapak Dr. Arwani, SKM. BN. Hons. MN mengikuti World Invention and Technology Expo (WINTEX) kategori Pharmacy, Health, Medicine and Humanistic Therapy dengan membawakan inovasi berjudul “BERAS SEMAR: Analog Rice Made From Purple Sweet Potato (Ipomoea Batatas L.), Milkfish Bone (Chanos Chanos), And Cinnamon (Cinnamomum Burmannii) As An Alternative Food Ingredients For Diabetes Mellitus Patients”. 

Mereka berhasil mendapatkan tiga penghargaan diantaranya Gold Award, Best Sustainable Product Award dan Incubator Oppurtinity Award BRIN. Nantinya mereka akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan riset yang ada di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mematangkan produk mereka melalui sistem inkubasi.

Baca juga : Ini Dia Tata Cara Verifikasi Penambahan Nilai Seleksi Kompetensi Teknis PPPK

Latar belakang inovasi yang dibuat sejak tahun 2022 ini adalah banyaknya penderita diabetes mellitus di dunia terutama di Indonesia dan banyak dari mereka yang belum memiliki pola makan teratur. “Dari situ terdorong untuk mencari inovasi alternatif pangan yang terbuat dari bahan alami dan mudah ditemukan, selain itu daerah Semarang sendiri sebagiannya merupakan pesisir laut sehingga banyak masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pengusaha otak otak/bandeng presto. Dengan adanya industri tersebut sering kali ditemukan limbah tulang ikan bandeng dimana-mana, untuk itu berfikir untuk membuat inovasi pangan yang terbuat dari bahan alami ramah lingkungan dan mudah dijumpai di Indonesia serta memiliki kandungan gizi baik apabila dikonsumsi.” Ujar Arina Tina Salwa selaku ketua tim.

Untuk selanjutnya mereka berharap dapat menyempurnakan bentuk dari Beras Semar dan mendaftar hak paten untuk inovasi tersebut. “Harapannya Beras Semar dapat dikomersilkan dan diterapkan untuk makanan alternatif pasien diabetes mellitus secara langsung.” Kata Salwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *