A. Obat-obatan Cardiovaskular
1. Inotropik
a. Norephineprine(Vascon)
- Pengenceran: 4mg /50 cc NaCl 0,9% atau Dextrose 5%
- Dosis: Start 0,05 mcg/kgBB/menit
- Pilihan pertama pada syok/hipotensi
b. Dobutamine
- Pengenceran: 250 mg dalam 500 cc NaCL (jika perifer), pengenceran 250 mg/50 cc (jikaCVC)
- Dosis awal 5 mcg/kgBB/menit
c. Dopamine
- Pengenceran 200 mg/50 cc D5% atau NaCl 0,9%
Do’s and Don’ts
- Sebaiknya diberikan melalui CVC
- Jika akses perifer JANGAN gunakan vena punggung tangan/kaki/antekubiti, gunakan vena lengan bawah dengan IV cathmin No. 20, observasi/2 jam
2. Antiaritmia
a. Amiodarone (Cordarone)
- Pengenceran dosis akut: 900 mg/250 cc Dextrose 5%
- Pemberian secara bolus: drip dalam1 jam, untuk mencegah hipotensi jika diberikan terlalu cepat
BACA JUGA : Acuan Perhitungan Kecepatan Obat Untuk Terapi Titrasi dan Berbagai Hal yang Perlu diperhatikan
Do’s and Don’ts
- Sebaiknya diberikan mealui CVC
- Jika akses perifer JANGAN gunakan vena punggungtangan/kaki/antekubiti, gunakan vena lengan bawah dengan IV cathmin No. 20, observasi/2 jam
- Prinsip pelaporan jika pasien aritmia:
- Pastikanpasientidakmengalamihypovolemia( TD turun, Tachicardia, Urine output turun, CVP turun)
- Laporkan pasien jika gelisah/nyeri/tanpa sedasi
3. Obat-obatan Sedasi, Analgesia dan Delirium
- Nyeri dan kecemasan pasien ICU menimbulkan hipertensi, tachicardia, peningkatan O2 demand di jantung dan otak, hipertensi intrakranial, peningkatan metabolisme
- Sedasi dan analgesia berlebihan menyebabkan depresi pernafasan, hipotensi, prolonged ventilator, prolonged LOS
- Penting untuk menjaga keseimbangan antara Dosis Sedasi dengan Tingkat Kecemasan dan Agitasi
- Sedasi diberikan secara titrasi +/-bolus hingga mencapai efek klinis yang diinginkan
a. Obat-obatan Sedasi
Propofol/Recofol
- Hati-hati Hipotensi
- Efek cepat bekerja dan waktu pemulihan yang juga cepat
- Pengenceran: Dosis murni10 mg/cc
- Kecepatan awal 30 mg-50 mg/jam
- Dosis Max: 4 mg/kgBB/jam
Midazolam (Milos)
- Dipertimbangkan jika terdapat kontraindikasi Propofol : hipotensi
- Efek memanjang pada pasien gangguan ginjal
- Maintenance dosage: 3 mg/jam – 12 mg/jam
Do’s and Don’ts
- Untuk mempercepat efek Propofol segera alirkan dan bilas dengan cairan intravena hingga obat dapat masuk
b. Obat-obatan Analgesia
Morphine
- Sediaan: 10 mg/cc dalam ampul. Dilute hingga1 mg/cc
- Dosis: 1-4 mg/jam (lihat klinis pasien)
Fentanyl
- 100-200 mcg bolus IV
- Maintenance dosage: 20-200 mcg/jam
Do’s and Don’ts
- Peresepan Morphine dan Fentanyl harus terpisah dari BMHP dan obat-obatan lain dan harus disertai dengan resep manual
- Titrasi Midazolam dengan Morphine hingga tercapai dosis terapeutik
B. Cairan dan Elektrolit
a. Prinsip Umum
- Pemberian cairan di ICU harus dicatat dan dievaluasi setiaphari
- Penilaian status cairan pasien ICU:
- Klinis: turgor kulit, mukosabibir, CRT, perfusiperifer, Edema, HR, TD, Urine output
- Hemodinamik : CVP
- Balance Cairan (24 jam atau kumulatif)
- Jenis Cairan
- Klinis: turgor kulit, mukosabibir, CRT, perfusiperifer, Edema, HR, TD, Urine output
- Hemodinamik : CVP
- Balance Cairan (24 jam atau kumulatif)
- Jenis Cairan
- CairanMaintenance Nacl0,9%, D5%
- CairanLoading/Resusitasi
- Kristaloid: Ringer Laktat, Ringer Asetat, Ringer Maleat
- Koloid: Gelofusin
b. Kebutuhan Cairan
1. Rumus Perhitungan Cairan di ICU
- Basal Murni
- Basal +/-BC
2. Kebutuhan Cairan Basal Murni biasanya diberikan pada pasien hari pertama di ruang ICU
3. Kebutuhan Cairan dengan mempertimbangkan nilai Balance Cairan (BC) dilakukan pada hari ke-2 dst dengan mempertimbangkan status hemodinamik
BACA JUGA : Begini Cara menghitung dosis obat untuk bayi dan anak secara cepat dan tepat
C. Nutrisi Enteral dan Parenteral
- Nutrisi Enteral
- Pada pasien terintubasi, segera lakukan pemasangan NGT.
- Mulai pemberian makan 1 kkal/kgBB/jam : 6 x 200 cc per 24 jam
- Periksa Volume Residu Lambung (GRV) tiap 4-6 jam, jika…
- GRV <100cc, kembalikan aspirat, teruskan regimen pemberian makanan
- GRV >100cc, turunkan kecepatan pemberian makanan, drip dalam 1 jam
- Jika GRV > 100cc, turunkan pemberian makanan (4 x 200 cc)
- Jika EN tidakmemungkinkan>5 hari, pertimbangkan untuk Total Parenteral Nutrition (TPN)
D. Nutrisi Parenteral
- TPN dapat membahayakan pasien ICU : immunocompromised, Intoleransi Glukosa, Gangguan Elektrolit
- Nutrisi Enteral lebih disarankan
- Akses sebaiknya di CVC
- TPN pada pasien di ICU harus dievaluasi urgensinya :
- Start TPN (Kabiven/Clinimix)
- Multivitamin 1 amp/24 jam
- Vitamin K 10 mg/7 hari
- Start Insulin dan lakukan pemantuan GDS/jam dalam 12 jam pertama pemberianTPN (target GDS 140-180)
- Turunkan frekuensi pemeriksaan 2jam-4jam-6jam jika dalam 3 kali pemeriksaan GDS stq (140-180 mg/dL)
- Start TPN (Kabiven/Clinimix)
- Start TPN dalam dosis rendah (40 cc/jam) hingga tercapai target (60 -80 cc/jam)
- Tidak boleh ada zat/obat/larutan apapun ditambahkan kekantung TPN
E. Managemen Central Venous Catheter (CVC)
- Prinsip Umum
- CVC merupakan pilihan utama akses IV pada pasien ICU
- Terdiri dari 3 lumen : distal, medial dan proximal.
- Nilai normal 6-12 cmH2O (perhatikan nilai PEEP pasien)
Do’s and Don’ts
- Lakukan perawatan tiap 7 hari sekali atau jika kotor dengan prinsip steril
- Gunakan CVC Dressing dengan kandungan Chlorhexidine jika memungkinkan
- Berikan tambahan Hypafix sepanjang tepi dressing agar melekat kuat pada kulit pasien
- Warning : Hati-hati saat mobilisasi pasien dengan CVC : resiko tercabut
- Jika tidak ada kontraindikasi, lakukan heparin flush untuk mempertahankan aliran pada lumen
- DILARANG : menggabungkan obat-obat inotropic, vassopresor(high alert) dengan cairan rumatan/cairan antibiotic/manitol/cairan pengukur CVP
- Ganti IV line setiap7 hari
- Ganti segera IV line setelah digunakan untuk pemberian transfusi produk darah, nutrisi parenteral.
- Segera bilas dengan NaCl 0,9% setelah pemberian manitol, antibiotic, phenytoin dan omeprazole
BACA JUGA : Farmakologi Keperawatan I : Antipsychotic agent
(Dok/TM)