banner 728x250

Nursing Humanities “Rasa Kepedulian Perawat dan Proses Penyembuhan Bagi Pasien (Caring and Healing)”

Photo/ freepik.com

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam proses penyembuhan pasien. Dalam hal memberikan pelayanan keperawatan yang professional, perawat tidak terlepas dari sikap caring. Sikap caring ini adanya rasa peduli, menghormati dan menghargai orang lain, memberikan perhatian yang lebih sehingga bisa memberikan kepuasan pelayanan bagi pasien. Florence Nightingale (1860) mengatakan bahwa caring ini merupakan tindakan yang menunjukan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, verifikasi yang baik dan memberikan ketenangan pada pasien.

Adanya sikap caring dengan memperhatikan pasien secara humanistic, maka akan meningkatkan kepercayaan antara perawat dan pasien, meningkatkan hubungan komunikasi yang harmonis, meningkatkan kepuasan pasien akan pelayanan keperawatan. Selain Florence Nightingale, salah satu teori keperawatan mengenai caring ini juga dikemukakan oleh Jean Watson. Berdasarkan Watson (2018) terdapat beberapa aspek utama dalam analisis caring, yaitu :

1. Pengetahuan

Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat bisa dijadikan sebagai acuan dalam praktik keperawatan. Pengetahuan yang dimiliki perawat merupakan bahan dasar untuk membantu pasien dalam memberikan ilmu, disini peran perawat sebagai educator kepada pasien sangat dibutuhkan. Perawat yang caring dengan membantu pasien menjelaskan banyak hal yang belum diketahui menjadi salah satu aspek utama dalam analisis caring.

BACA JUGA : Nano Nano PKL Pertama Mahasiswa Keperawatan, Gimana Tuh?

2. Kesabaran

Perawat harus sabar dalam menjalankan tugas, dalam hal ini perawat berperan sebagai pendengar pasien untuk menunjang kesembuhan pasien. Sabar akan keluh kesah yang disampaikan oleh pasien, dengan begitu perawat akan lebih mengetahui kondisi yang dirasakan oleh pasien.

3. Kejujuran

Perawat harus jujur dalam segi apapun, sesuai dengan prinsip legal etik keperawatan yaitu feracity (kejujuran). Perawat menyampaikan semua hal tanpa adanya kebohongan pada pasien, dengan begitu pasien juga akan menerimanya dengan nyaman.

4. Rasa Percaya

Ketika hubungan perawat dengan pasien sudah memiliki rasa kepercayaan, maka dalam hal pemberian pelayanan keperawatan dapat diberikan dengan lebih mudah. Ketika pasien tidak percaya dengan perawat maka akan menjadi sulit untuk perawat melaksanakan kewajibannya. Maka perawat harus bisa membina hubungan saling percaya dengan pasien.

5. Kerendahan Hati

Perawat harus memiliki kerendahan hati, karena dalam praktik keperawatan akan dipertemukan dengan berbagai sikap dan karakteristik pasien yang berbeda-beda, maka dari itu sikap kerendahan hati ini wajib dimiliki sekaligus untuk membuka hubungan saling percaya antara perawat dan pasien.

6. Harapan

Harapan sebagai perawat harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan kesembuhan untuk pasien. Hal ini merupakan kewajiban terbesar yang harus dimiliki perawat karena banyak pasien yang memberikan harapan atas kesembuhannya kepada perawat. Karena perawat yang selalu ada dalam memberikan pelayanan keperawatan selama 24 jam, pasien memberikan harapan lebih untuk bisa sembuh dari penyakitnya. Dalam hal ini perawat menjadi sebagai pemberi harapan kepada pasien. Sangat disayangkan bukan, ketika seorang pasien memberi harapan yang besar untuk bisa sembuh dari penyakitnya namun perawat tidak memiliki sikap caring dan hanya melakukan tindakan keperawatan alih-alih hanya menjalankan kewajibannya tanpa ada sikap caring atau peduli dengan kondisi yang sedang dirasakan oleh pasien.  

BACA JUGA : Theory Caring dari Swanson

7. Keberanian

Perawat harus memiliki keberanian dalam melakukan tindakan kepada pasien. Dengan skill yang dimiliki, perawat tentunya harus berani untuk mengambil setiap langkah tindakan yang terbaik. Jika perawat takut atau ragu dalam melakukan tindakan, yang terjadi adalah pasien akan hilang kepercayaan terhadap perawat.

Dari beberapa aspek utama yang sudah dijelaskan, terdapat hubungan yang sejalan antara adanya sikap caring dengan proses penyembuhan bagi pasien. Ketika perawat tidak memiliki sikap caring maka bagaimana pasien akan memberikan harapan untuk kesembuhannya? Perawat peduli, memberikan perhatian lebih kepada pasien akan lebih disegani daripada perawat yang jutek dan acuh tak acuh pada pasiennya.

Kepedulian ini juga merupakan poin utama bagi para perawat dalam praktik keperawatan. Mempunyai kepedulian kepada pasien memang penting dan menjadi suatu kewajiban perawat dalam memberikan pelayanan. Rasa kepedulian seorang perawat muncul ketika dia peduli terhadap dirinya sendiri, ketika perawat tidak peduli dengan dirinya sendiri bagaimana bisa dia peduli dengan pasiennya.  Bukan hanya skill seorang perawat ketika melakukan tindakan yang dilihat oleh pasien dan keluarga. Namun dengan sikap yang ramah, caring terhadap pasien, dan memiliki nilai humanistic yang tinggi juga menjadi aspek penting dalam pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien.

BACA JUGA : Teknik Flushing Pada Terapi Intravena

Sumber :

Hutahaean, Serri. (2020). Aplikasi Caring Perawat Sebagai Penunjang Kesembuhan Klien. Bandung : Media Sains Indonesia

(DOK/ FI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *