MediaPerawat.id – Pemainan lato-lato kini menjadi populer dikalanan anak-anak. Mainan yang sedang naik daun ini membuat menyenangkan dan penasaran, pemainnya tidak bosan untuk terus membuat bola tetap bergerak dan mengeluarkan bunyi. Namun seiring perkembangan waktu ternyata permainan ini memiliki manfaat dan kekurangannya bagi perkembangan motorik anak.
Sejarah Permainan Lato-lato
Dilansir dari medcom.id Lato-lato disebutkan telah terdapat dari tahun 1960-an dan disenangi pada masanya. kata lato-lato adalah sebutan permainan tradisional yg dari asal bahasa Bugis. Sedangkan pada daerah lain mainan ini memiliki namanya sendiri, di Jawa, lato-lato lebih tak jarang disebut menjadi etek-etek. Permainan ini pun sudah terdapat sejak zaman dulu.ad interim di kota Kendari, permainan ini dianggap menggunakan katto-katto.
Ternyata lato-lato ini pula juga pernah berada di Amerika Serikat pada tahun 1960-1970, mainan tadi dibuat berasal kaca, sebagai akibatnya mengakibatkan peristiwa cedera mata pada sejumlah anak pada Amerika serikat (AS). peristiwa tersebut mendorong Badan Pengawas Obat dan makanan AS (FDA) melarang lato-lato tersebar di tahun 1966. Keputusan ini pun didukung beberapa komunitas dan organisasi buat mengurangi kebutaan.
Manfaat Bermain Lato-Lato Melatih Perkembangan Motorik Anak
1. Melatih Perkembangan Motorik Halus Anak
ketika memainkan lato-lato, anak akan melakukan gerakan tangan serta menyesuaikan kekuatan tertentu. aktivitas ini akan melatih kemampuan tangan, lengan, serta melatih koordinasi mata. Ternyata, lewat gerakan-gerakan yg dibutuhkan saat bermain lato-lato, anak akan melatih gerak motoriknya yaitu motorik halus. Latihan gerakan motorik halus artinya galat satu bagian penting berasal pertumbuhan anak.Perkembangan motilitas motorik halus yang baik mampu membantunya buat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik.
Dilansir dari doktersehat.com permainan lato-lato ini pula melatih anak untuk :
a. Menumbuhkan perilaku Pantang Menyerah
Permainan lato-lato menuntut anak untuk memikirkan cara supaya bola mampu terus terbentur tanpa putus pada waktu yg bersamaan. Saat bermain, si anak mungkin akan menghadapi kegagalan. Lewat kesalahan dan kegagalan kecil yg dihadapi, dia akan belajar buat meningkatkan kemampuannya pada bermain lato-lato. Bukan tidak mungkin, ia juga akan belajar dari orang lain buat menerima keberhasilan dalam memainkannya. Hal ini akan menjadi bekal bagi anak untuk menumbuhkan perilaku pantang menyerah. Si mungil akan belajar bahwa gagal satu kali bukan berarti dia akan gagal selamanya. Selama tidak menyerah buat belajar, mencoba, serta berusaha maka keberhasilan bukanlah hal yang tidak mungkin. Permainan ini juga mengajarkan anak buat tidak malu belajar dari orang lain sebab itu artinya salah satu cara buat mencapai keberhasilan.
b. Melatih Kesabaran
Bermain lato-lato tidak semudah yang dibayangkan.diperlukan latihan dan taktik supaya berhasil menguasai trik tertentu pada permainan ini. Bagi anak, situasi kegagalan terus menerus merupakan situasi sulit serta mampu membuat putus harapan. Situasi ini bisa menjadi kesempatan Anda buat mengajari anak cara menghadapi perasaan frustasi. syarat tersebut membuat anak akan belajar buat menerima serta memproses perasaan yang ada. Selain itu, permainan ini membutuhkan konsentrasi serta kenyamanan tingkat tinggi.saat situasi terkendali maka tangan yang dimainkan lebih konsisten. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan anak buat melatih kenyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
c. Mengalihkan berasal Kecanduan Gadget
Saat gadget menjadi sarana tempat bermain anak dengan segala permainan yang tersedia dihandphone, mulai merusak kehidupan sehari-hari, sehingga anak bisa menggunakannya setiap hari.Menghabiskan waktu yg berlebihan buat bermain gadget memang tidak sehat, bisa mengakibatkan nilai yang jelek sampai menaikkan risiko obesitas.Anda mampu memperkenalkan lato-lato di anak buat mengalihkannya berasal perangkat elektronik. Selain mengurangi penggunaan gadget, permainan ini juga akan membuatnya lebih aktif bergerak. Permainan lato-lato memang menyenangkan serta menghasilkan penasaran.ketika berhasil melakukannya, akan terdapat rasa bangga serta puas. namun, perlu diketahui bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak akan baik. menjadi orangtua, Anda permanen perlu mengawasi serta membatasi permainan ini. Anda jua usahakan mengajak anak buat melakukan aktivitas fisik lain buat melatih motilitas motorik kasarnya.
Apa Sih Itu Perkembangan Motorik Halus Anak?
Motorik halus ialah banyak sekali keterampilan fisik yg melibatkan otot mungil dan koordinasi meta dan tangan yang memerlukan koordinasi yg cermat. Beberapa contoh dari perkembangan motorik halus meliputi kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, menggambar orang, bisa menjepit benda, melambaikan tangan dan sebagainya.
Baca Juga : Apa Itu Motorik Kasar dan Motorik Halus?
Apa Saja Tujuan Perkembangan Motorik HalusAnak ?
Keterampilan motorik halus mencakup menulis, melukis, menari, dan aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan yang membutuhkan kecermatan otot-otot halus lainnya. Tujuan dari perkembangan motorik halus ialah untuk meningkatkan kemampuan anak yang dapat dikembangkan terutama pada jari tangan melalui aktivitas buat menunjang ke arah yg lebih baik, sehingga berkembang sesuai pada aspek perkembangan di masing-masing anak.
Apa Saja Fungsi Perkembangan Motorik HalusAnak ?
Fungsi perkembangan motorik halus menjadi indera buat menaikkan gerak ke 2 tangan buat menyebarkan koordinasi kecepatan tangan dan gerakan mata menjadi indera untuk melatih pengendalian emosi. Beberapa fungsi perkembangan motorik halus lainnya meliputi beberapa poin pada bawah ini.
- Menggunakan melakukan keterampilan motorik ini, setiap anak akan mempunyai perasaan suka terhadap beberapa kegiatan seperti halnya anak akan merasa suka di saat bermain boneka, merobek kertas, meremas kertas dan menggunting kertas.
- Menggunakan melakukan keterampilan motorik anak beralih berasal syarat helpessness (tidak membahayakan), pada awal usia pertama sampai menuju keadaan indepence ( berdikari) anak bisa berpindah dari satu kawasan dan daerah buat melakukan sesuatu secara berdikari , kondisi tersebut bisa mendukung perkembangan self confidence (rasa percaya diri).
Beberapa Karakteristik Motorik Halus Anak
- Meningkatnya perkembangan otot-otot kecil, koordinasi antara mata serta tangan bekembang menggunakan baik.
- Peningkatan dominasi keterampilan motorik halus, meliputi kemampuan memakai pensil, gunting dan lain-lain.
- mampu meniru gambar geometri.
- Memotong di garis.
Kekurangan dari Bermain Lato-Lato :
Dilansir dari Kompasiana.Com Permainan lato-lato ini menimbulkan polusi suara. Hal tersebut terjadi saat kedua pendulum berbenturan dan menimbulkan suara tak tak yang cukup keras secara terus menerus.orang sedang beristirahat atau sedang beribadah. Dan yang paling penting jangan bermain lato-lato saat di kelas dan sedang belajar. Pastinya hal tersebut akan mengganggu. Tidak sedikit orang cepat naik darahsaat mendengar suara dari lato-lato ini.
Baca Juga : Kemenkes Minta Orangtua dan Pihak Sekolah Waspadai Bermain Lato-Lato
Permainan lato-lato sangat berbahaya bagi anak di bawah usia 8 tahun. Penggunaan lato-lato yang tidak baik maka akan menimbulkan akan membahayakan si anak, apabila lato-lato saat dibenturkan pecah bisa membahayakan mata si anak atau terjadi iritasi. Permainan lato-lato ini menggunakan tali sehingga apabila dimainkan dengan keseringan tanpa jeda waktu maka akan menimbulkan iritasi pada tangan si anak. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting perhatian nya untuk sianak bermain.
Meskipun demikian bermain lato lato banyak kontroversi bahwasannya muncul wacana bahwa bermain lato-lato itu dilarang, akan tetapi Blak-blakan Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Drs. Koentjoro tidak setuju sekolah melarang siswa bermain lato-lato, karena bisa mengatasi ketergantungan anak bermain gadget.
Menurut Prof. Koentjoro, alih-alih melarang anak melakukan permainan lato-lato, ia lebih merekomendasikan memberikan pengertian pada anak aturan maupun cara bermain lato-lato yang aman, dan tidak mengganggu lingkungan.
Apalagi sekolah bisa jadi fasilitator bagi anak dalam menyalurkan hobi bermain lato-lato. Misalnya dengan menyelenggarakan lomba lato-lato yang tidak hanya sebagai sarana menampung hobi anak, tetapi juga mengajarkan bagaimana bermain secara jujur dan sportif.
“Sekolah mengingatkan. Bukan hanya sekedar melarang karena berbahaya atau membiarkan saja, namun anak-anak diingatkan bahaya lato-lato bagi diri sendiri dan orang lain serta kapan bisa bermain biar peka terhadap lingkungan,” ungkap Prof. Koentjoro dikutip dari situs UGM.
Ia juga beryukur, ketergantuangan handphone ataun HP karena lato-lato kini jadi berkurang. Apalagi dengan permainan jadul ini, anak-anak bisa melatih konsentrasi, ketangkasan fisik, kepercayaan diri, sosialisasi, dan lainnya.
“Lato-lato ini bisa menjadi sarana anak berolahraga, belajar konsentrasi secara murah,” tuturnya.
Prof. Koentjoro memahami wacana larangan bermain lato-lato, karena laporannya adanya anak yang terluka ditambah suaranya berisik. Tapi peran orangtua dan orang dewasa di sekitar anak bisa berkontribusi mencegah ini terjadi, seperti memperingatkan bahaya bermain lato-lato, sehingga mereka harus berhati-hati.
“Peran orang tua harus ada, bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak. Aturan kapan main juga dijelaskan seperti saat memakai HP, agar tidak mengganggu lingkungan,” tutupnya.
Cara Bermain Lato-Lato dengan Aman:
- Pastikan bola-bola lato-lato seimbang dengan menyamakan posisi keduanya
- Jepit bagian tengah tali lato-lato di antara jari tangan. sebaiknya menggunakan jari tangan yang paling nyaman, contohnya pada antara jari telunjuk serta jari tengah
- Jika telah terasa nyaman, coba pantulkan lato-lato dengan cara menggoyang tangan ke atas dan bawah. Kalian mampu melakukan ini menggunakan ritme yg pelan, lalu perlahan semakin cepat
- Goyangkan tangan hingga dua bola lato-lato saling berbenturan serta membangun bunyi khas
- jika telah menemukan ritmenya, kalian dapat mencoba berbagai trik agar dihasilkan bunyi sinkron.
Sumber Referensi :
Anggraini, D.D. (2022). Perkembangan fisik motorik kasar anak usia dini. Kediri: CV Kreator Cerdas Indonesia.
Khadijah & Amelia, N. (2020). Perkembangan fisik motorik anak usia dini. Jakarta: Kencana.
Masykuroh, K., Dewi, C., Heriyani, E., Widiastuti, H.T. (2021). Modul psikologi perkembangan. Jakarta: Uhamka.
Nuraini, Yuliani. (2013). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: PT. Indeks.
Rudiyanto, A. (2016). Perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia dini. Lampung: Darussalam Press Lampung.