banner 728x250

Yuk Pelajari ! Pembahasan Soal Uji Kompetensi Keperawatan

Foto : Freepik.com

MediaPerawat.id – Sebelum menjadi perawat yang profesional maka calon perawat akan menempuh pendidikan terlebih dahulu di jenjang perguruan tinggi.

Ada Diploma atau D3 dengan gelar Ahli Madya Keperawatan hingga Sarjana Profesi keperawatan yang masing-masing ditempuh dengan waktu dan materi yang berbeda.

Namun tujuannya sama untuk memberikan pelayanan sesuai ilmu dan standar operasional prosedur yang dapat merawat pasien dengan baik dan benar.

Setelah menempuh pendidikan keperawatan yang disebutkan diatas, mahasiswa yang dinyatakan lulus sidang tugas akhir, Karya tulis ilmiah atau skripsi belum tentu bisa menjadi perawat yang profesional dan layak untuk memberikan asuhan keperawatan.

Dalam hal itu, perawat perlu melakukan tahapan Uji Kompetensi untuk dilewatkan dengan harapan bisa lulus.

Baca Juga : Kiat Sukses Menghadapi Ujikom D3 Perawat & Ners Profesi

Hasil lulus tersebut nantinya sebagai penanda bahwa ia layak menjadi perawat yang profesional dan siap terjun memberikan asuhan keperawatan sebagaimana semestinya.

Oleh karena itu pengerjaan ujian kompetensi harus bersungguh-sungguh agar nantinya bisa lulus dan dianggap layak serta profesional.

Sebelum ujian kompetensi keperawatan berlangsung alangkah lebih baik belajar sedikit untuk menjadi bekal di hari H dan tidak bingung dalam pengerjaannya.

Dikutip oleh MediaPerawat.id dari buku Uji Kompetensi Perawat Indonesia memaparkan 3 contoh soal Ujian Kompetensi bagi perawat.

Baca Juga : 2 Tehnik Membaca Cepat Menjawab Soal Ukom Serta Pola Manajemen Stres

Dibawah ini lengkap beserta pembahasan yang perlu dipahami sehingga memudahkan untuk belajar, berikut selengkapnya

1. Seorang  laki-laki  berusia  30  tahun,  satu  jam  yang  lalu  datang  ke  IGD  karena kecelakaan. Pasien mengeluh nyeri dan sakit pada tulang tibia, Tanda-Tanda Vital (TTV) dalam batas normal. Pasien merasa takut, kesal, kecewa, dan marah terhadap kondisinya saat ini.  Masalah kesehatan yang sedang dialami pasien tersebut adalah ….

A. Gangguan  fisik

B. Gangguan emosional

C.  Gangguan spiritual

D.  Gangguan jiwa

E.  Gangguan hubungan sosial

Jawaban: B. Gangguan emosional

Pembahasan:

Pada kasus kecelakaan yang dialami pasien, terjadi problema seperti rasa takut, kesal, kecewa, dan marah setelah kecelakaan yang menimpanya sehingga muncul karakteristik gangguan emosional melalui sikap kecemasan pasien.

2. Seorang perempuan berusia 26 tahun, dibawa keluarganya ke rumah sakit jiwa karena sudah 1 minggu tidak mau mandi. Badannya kotor dan bau, pasien tidak mau makan dan bila makan berantakan, BAB dan BAK sembarangan, serta hasil pemeriksaan  sik dalam batas normal. Diagnosis keperawatan utama yang dapat Anda tegakkan pada kasus tersebut adalah ….

A.     Desit perawatan diri

B.     Gangguan citra tubuh

C.     Harga diri rendah

D.     Gangguan personal higiene

E.     Gangguan pemenuhan nutrisi

Jawaban : A. Defisit perawatan diri            

Pembahasan:

Diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut adalah de sit perawatan diri. Pada diri pasien terjadi gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri seperti mandi, makan, dan toileting.

3.  Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun, status obstetri G1P0A0, usia kehamilan-

nya 12 minggu, datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan mual dan muntah yang sering (hampir 6 kali sehari), tidak mau makan, nyeri epigastrium, pusing, serta cepat letih. Berdasarkan pemeriksaan  sik, didapatkan turgor kulit berkurang, mata cekung, dan napas berbau aseton. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, ditemukan aseton dalam urine positif. Diagnosis keperawatan yang utama pada pasien tersebut adalah….

A.     Gangguan rasa nyaman nyeri

B.     Gangguan pemenuhan nutrisi

C.     Gangguan pemenuhan cairan dan elektrolit

D.     Gangguan istirahat dan tidur

E.     Gangguan pola aktivitas

Jawaban: C. Gangguan pemenuhan cairan dan elektrolit

Pembahasan:

Dari data di atas, diketahui pasien mengalami keluhan mual dan muntah hampir 6 kali dalam sehari, tidak mau makan, nyeri epigastrium, pusing, cepat letih, napas berbau aseton, dan aseton dalam urine positif. Oleh karena itu, diagnosis keperawatan utama yang tepat adalah gangguan pemenuhan cairan dan elektolit.

4. Ny. C berusia 34 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan demam, kepala pusing, menggigil, dan mual. Gejala ini sudah dirasakan selama 1 minggu. Ny. C terlihat pucat dan lemas, suhu tubuh 38,5oC, tekanan darah 100/70 mmHg, RR 24 kali/menit, dan nadi 78 kali/menit. Masalah keperawatan yang paling utama pada kasus tersebut adalah ….

A.     Hipertermi

B.     Intoleransi aktivitas

C.     Anoreksia

D.     Gangguan intake-output cairan

E.     Gangguan nutrisi

Jawaban: A. Hipertermi

Pembahasan:

Belajar dengan rajin dan giat supaya lolos Ujian Kompetensi Perawat dan lolos menjadi perawat yang profesional, semangat!

Daftar Sumber:

Medika, Bumi Tim. 2016. Uji kompetensi Perawat Indonesia. Bumi Medika: Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *