banner 728x250
Ukom  

10 Soal Uji Kompetensi (Ukom) Maternitas Profesi Ners Beserta Pembahasan

Foto : Freepik.com

MediaPerawat.id – Hi Sobat Meper, semangat yang mau siap-siap Ukom ya, kali ini kita share buat kalian tentang 10 soal maternitas yang berfokus pada area antenatal. buat kalian yg belum mahir menjawab soal tentang Maternitas ini dia 10 soal beserta pembahasanya, yaitu :

1. Seorang perempuan berusia 28 tahun hamil 20 minggu datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian: riwayat persalinan tahun 2000 melahirkan bayi laki-laki usia kehamilan 38 minggu. Pada tahun 2005 melahirkan bayi perempuan usia kehamilan 37 minggu dan pada tahun 2010 mengalami keguguran saat usia kehamilan 12 minggu. Bagaimanakah penulisan status obstetrik pada kasus tersebut ?

A. G3 P1 A2
B. G3 P2 A1
C. G4 P2 A1
D. G4 P3 A0
C. G4 P1 A2

Pembahasan:

Status obstetrik meliputi :
Gravida (G): adalah jumlah kehamilan, tanpa melihat lamanya termasuk kehamilan saat ini.
Para/Persalinan/Partus (P): adalah kelahiran setelah gestasi 20 mg, tanpa melihat kondisi bayi hidup/mati Abortus (A): adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan batasan gestasi kurang dari 20 minggu.

Contoh pencatatan kehamilan: G1 PO AO: Gravida 1, para abortus 0 yang artinya pasien hamil anak pertama belum pernah melahirkan ataupun abortus. Jadi pada kasus diatas menunjukkan kasus obstetri Gravida 4 (saat ini hamil 20 minggu, persalinan tahun 2000 dan 2005, riwayatKeguguran tahun 2010) Partus 2 (persalinan tahun 2000 dan 2005)Abortus 1 (keguguran tahun 2010)

Strategi:

Kata kunci dari kasus tersebut bahwa pasien datang dalam kondisi hamil, sudah 2 kali melahirkan dan 1 kali abortus.

Jawaban: C

Baca Juga : 10 Soal Uji Kompetensi (Ukom) Medikal Bedah

2. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1POAO datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian HPHT 20 April 2018, siklus 28 hari, TD 120/70 mmHg, dan frekuensi nadi 80x/menit.

Kapan taksiran persalinan pada pasien tersebut?
A. 20 Januari 2019
B. 27 Januari 2019
C. 30 Januari 2019
D. 20 Februari 2019
E. 27 Februari 2019

Pembahasan:

Menentukan taksiran persalinan berdasarkan rumus Neagle: Patokan: HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

Rumus :
(+7-3+1) untuk HPHT bulan April – Desember
(hari ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun ditambah 1)
(+7 +9 +0) untuk HPHT bulan Januari – Maret (hari ditambah 7, bulan ditambah 9, tahun ditambah 0)
Berdasarkan kasus di atas taksiran persalinan pasien adalah:
HPHT : 20  4 2018
+7 -3+1
Taksiran Partus : 27  1 2019

Strategi

Dari kasus yang menjadi fokus dalam menghitung taksiran partus adalah bulan saat HPHT apakah bulan di tambah 9/bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1

Jawaban: B

3. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu dirawat di ruang bersalin pada pukul 16.00 WIB dengan inpartu. Hasil pengkajian pukul 17.00 WIB pasien tampak gelisah, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik, DJJ 150x/menit, pembukaan serviks 5 cm dan ketuban utuh.

Kapankah dapat melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya?
A. 18.00 WIB
B. 19.00 WIB
C. 20.00 WIB
D. 21.00 WIB
E. 22.00 WIB

Pembahasan:

Metode pemantauan persalinan setelah memasuki kalal fase ski (dimulai dari pembukaan 4 cm) adalah dengan menggunaka partograf. Hal yang dipantau dalam partograf setiap 30 menit sekali adalah denyut jantung janin, kontraksi uterus dan frekueta nadi. Pemeriksaan dalam idealnya dilakukan 4 jam sekali untuk mengetahui pembukaan serviks, penurunan kepala, ketuban dan penyusupan/molase kepala. Disamping itu, pemeriksaan dalam yang tidak terlalu sering bermanfaat untuk mencegah terjadiny infeksi pada ibu dan janin.

Strategi:

Kata kunci jawaban diatas adalah pada jam berapa perawit melakukan pemeriksaan dalam yaitu pada pukul 17.00 WIB sehingga 4 jam kemudian adalah 21.00 WIB

Jawaban: D.

4. Seorang perempuan berusia 20 tahun P1A0 postpartum hari ke-7 datang ke poliklinik KIA untuk kontrol paska persalinan. Has pengkajian pasien mengeluh nyeri dan keluar cairan kuning d daerah jahitan episiotomi. Observasi tanda-tanda vital: TD 110/70munity, frekuensi di 92x/menit, frekuensi napas 20x/menit, sutu 35°C werte nyeri daerah perineum skala 5.

Apakah pengkajian selanjutnya yang tepat dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Pemeriksaan loches
B. Pemeriksaan involusi uteri
C. Pemeriksaan tanda Homan
D. Pemeriksaan tanda REEDA
E. Pemeriksaan diastasis rektus abdominis

Pembahasan:

Sebaiknya dalam melakukan pengkajian pada pasien postpartum kita melakukan pemeriksaan head to toe, sehingga perawat dapat mengetahui perubahan normal atau mengidentifikasi perubahan tidak normal yang terjadi pada masa postpartum. Khusus pada pasien ini mengalami keluhan nyeri pada daerah perineum (yang terdapat jahitan paska persalinan). Karena rasa nyeri erat kaitannya dengan masalah infeksi maka pengkajian selanjutnya yang perlu kita lakukan untuk menemukan masalahnya adalah dengan mengobservasi daerah perineum dengan indikator REEDA. REEDA merupakan indikator yang menunjukan adanya infeksi pada area perineum yang terdapat jahitannya. Jabaran dari REEDA adalah R-Redness (kemerahan), E-Edema(bengkak), E-Echimosis(bercak2 merah/purpura), D Discharge (cairan yang keluar dari luka), A-Approximate (penutupan kembali Jaringan luka), REEDA sebaiknya selalu diidentifikasi pada pasien postpartum dengan luka jahitan perineum. Strategi:

Kata kunci pada kasus tersebut adalah pasien mengeluh my daerah jahitan perineum, keluar cairan kuning dari daerah dan suhu: 38.5°C kita sebagai perawat berfikir mengarah ke adanya infeksi.

Jawaban: D.

5. Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 datang ke poliki KIA dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kiri. pengkajian, pasien mengatakan benjolan semakin lama semak membesar, tidak mobile dan terasa nyeri. Teraba massa deng diameter 2 cm.Apakah pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan pada kasus tersebut ?
A. USG payudara
B. Rontgen dada
C. Mammographi
D. Biopsi payudara E. Kolposcopi

Pembahasan:

Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada jaring payudara yang ditandai dengan adanya benjolan abnormal, tr perubahan ukuran dalam waktu tertentu, terdapat lesi, terdapat nyeri, perubahan struktur kulit, dan adanya pengeluaran cant abnormal dari lesi atau putting payudara. Setelah mendi hasil anamnesa dan pengkajian dengan inspeksi dan palpasi pada

daerah benjolan, untuk penetapan diagnosis pasti perlu dilakukan pemeriksaan diagnosis lebih lanjut. Pemeriksaan diagnostik yang direkomendasikan pada kasus tersebut adalah mammographi

Strategi:

Kata kunci pada kasus tersebut adalah keluhan terdapat benjolan pada payudara kiri perlu pemeriksaan diagnostik lebih lanjut untuk mendeteksi kanker payudara, pemeriksaan yang tepat adalah mammographi

Jawaban: C.

Baca Juga : Yuk Pelajari ! Pembahasan Soal Uji Kompetensi Keperawatan

6. Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 hamil 32 minggu datang ke poliklinik KIA dengan keluhan sakit kepala dan pandangan kabur. Hasil pemeriksaan fisik: TD 160/100 mmHg, TFU 34 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 160 x/menit, edema tungkai bawah +2, dan proteinuria +1. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?

A. Nyeri akut
B. Kelebihan volume cairan
C. Ketidak efektifan proses kehamilan
D. Resiko tinggi cedera pada ibu dan janin
E. Gangguan persepsi sensori: penglihatan

Pembahasan:

Preeklampsia adalah tekanan darah tinggi > 140/90 disertai protein uria yang terjadi pada kehamilan setelah 20 minggu sampai akhir minggu persalinan. Pada preeklamsia, volume plasma  penglihatan sehingga terjadi hemokonsentrasi dan peningkatan hematokra menuru maternal, Perubahan ini membuat perfusi organ maternal menu (menyebabkan sakit kepala dan penurunan penurunan perfusi ini juga ke janin (ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan janin bahkan kematian janin). Sehingg masalah keperawatan pada pasien diatas adalah resiko ting cedera pada ibu dan janin.

Strategi:

Pada kasus preeklampsia perawat memperhatikan 3 data penting yaitu peningkatan TD, edema, dan protein uria. Setiap kehamila dengan komplikasi preeklampsia menyebabkan resiko cidera pada ibu dan janin.

Jawaban: D.

7. Seorang perempuan berusia 20 tahun PIAO post SC hari ketiga dirawat di ruang nifas bersama bayinya. Hasil pengkajian pasien menyatakan ingin memberikan ASI eksklusif. Refleks hisap bayi baik, perlekatan ibu dan bayi saat menyusui sudah tepat dan terliha gerakan menelan. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?

A. Kesiapan menyusui
B. Ketidakcukupan ASI
C. Terputusnya proses menyusui
D. Ketidakefektifan pemberian ASI
E. Kurang pengetahuan tentang menyusui

Pembahasan:

Berdasarkan buku diagnosa keperawatan NANDA pada domain ke- 2 tentang nutrisi, terdapat 4 diagnosa utama pada proses menyusui yaitu kesiapan menyusui, ketidak cukupan ASI, terputusnya proses menyusui, ketidakefektifan pemberian ASI. Penetapan masing- masing diagnosis ini sesuai dengan batasan karakteristik yang muncul pada kasus. Khusus untuk diagnosis kesiapan menyusui, sesuai dengan batasan karakteristik diagnosis ini pasien menunjukan perasaan antusias untuk menyusui dan menyatakan ingin memberikan ASInya sampai dengan ASI eksklusif. Selain itu pada bayi juga tidak terdapat masalah, refleks hisap baik, perlekatan ibu dan bayi sudah tepat dan terdapat gerakan menelan, hal ini menunjukan bayi sudah mampu menyusu dan ibu juga sudah mampu menyusui dengan baik.

Strategi:

Kata kunci pada kasus tersebut adalah ibu semangat untuk menyusui dan menyatakan ingin memberikan ASI eksklusif dan tidak terdapat masalah pada bayi dan proses menyusuinya.

Jawaban: A.

Baca Juga : 6 Tips Mengelola Stres Mahasiswa Semester Akhir

8. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik Ginekologi dengan keluhan nyeri saat berhubungan dengan pasangan. Hasil pengkajian, pasien mengatakan sudah satu tahun tidak menstruasi, jarang melakukan hubungan seksual dan belum pernah mendapatkan informasi tentang menopause. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?

A. Cemas
B.  Nyeri Akut
C. Disfungsi seksual
D. Defisit pengetahuan
E. Ketidakefektifan pola seksual

Pembahasan:

Menopause adalah tidak terjadi menstruasi pada perempuan yang sebelumnya mengalami siklus menstruasi secara teratur karena adanya penurunan hormon estrogen. Gejala yang dialami pada saat menopause adalah hot flashes, rasa kering pada vagina dan nyeri pada saat berhubungan seksual, sulit tidur, masalah saluran kemih, penurunan gairah seksual, gangguan suasana hati dan peruhan pada kulit dan rambut. Pada kasus keluhan yang menonjol dialami oleh pasien adalah saat melakukan hubungan seksual vagina terasa kering, nyeri dan sangat mengganggu. Pasien juga mengatakan bahwa karena nyeri pasien jarang melakukan hubungan seksual. Berdasarkan keluhan pasien tersebut pasien mengalami perubahan pola hubungan seksual.

Strategi:

Kata kunci yang harus diperhatikan adalah karena nyeri pasien jarang melakukan hubungan seksual, sehingga mengarahkan ke masalah ketidakefektifan pola seksual.

Jawaban: E.

9. Seorang perempuan berusia 35 tahun GIPOAO hamil 32 minggu datang ke UGD dengan keluhan keluar darah dari kemaluan. Hasil pengkajian: perdarahan tanpa rasa nyeri dan berwarna merah terang, TFU 32 cm, punggung kiri, presentasi kepala dan DJJ 144x/menit. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut? A. Observasi pembukaan jalan lahir
B. Kolaborasi pemberian heparin
C. Anjurkan untuk tirah baring
D. Pantau intake output cairan
E. Pantau pergerakan janin

Pembahasan:

Semua pasien dengan perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga, dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Penanganan plasenta previa bergantung kepada: Keadaan umum pasien, kadar Hb, jumlah perdarahan yang terjadi, umur kehamilan/taksiran BB janin, jenis plasenta previa, paritas dan kemajuan persalinan. Penanganan Utama pada plasenta previa adalah istirahat/ tirah baring. Pemberian tirah baring akan mengurangi penekanan plasenta dan pergerakan yang banyak dapat mempermudah pelepasan plasenta sehingga dapat terjadi perdarahan.

Strategi:

Pada pasien plasenta previa maka intervensi utama adalah tirah baring.

Jawaban : C.

10. Seorang perempuan berusia 22 tahun GIPOAO hamil 38 minggu berada di ruang bersalin dengan keluhan mules dan keluar lendir bercampur darah sejak 5 jam yang lalu. Hasil pengkajian: TFU 38 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 145x/menit. Hasil periksa dalam: tidak ada hambatan pada jalan lahir, portio tidak teraba, pembukaan lengkap dan ketuban utuh. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

A. Lakukan episiotomi
B. Lakukan amniotomi
C. Pimpin persalinan
D. Pantau kontraksi
E. Atur posisi ibu

Pembahasan:

Amniotomi adalah tindakan untuk membuka selaput ketuban (amnion) dengan jalan membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya berat cairan dan adanya tekanan didalam rongga amnion. Tindakan ini dilakukan jika pembukaan serviks telah lengkap. Pasien tidak boleh dipimpin untuk meneran jika pembukaan belum lengkap dan ketuban masih utuh. Tindakan ini juga dapat memfasilitasi penurunan janin dan mengurangi kemungkinan terjadinya prolaps tali pusat karena selaput ketuban pecah sendiri (dorongan yang kuat dari kontraksi uterus)

Strategi:

Kata kunci pada soal diatas adalah pembukaan lengkap dan ketuban utuh.

Jawaban : B.

Sumber Referensi :

  • Lowdermilk, Perry, Cahion (2013). Keperawatan Maternitas, Edisi 8, Buku 2. Singapore : Elsevier

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *