banner 728x250

Askep Sistem Respirasi : Asbestosis

Foto : Ilustrasi/ Askep Sistem Respirasi : Asbestosis / Dok. Redaksi MPI

1. Pengertian

Asbestosis adalah penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh paparan serat asbes dalam jangka panjang. Gejala asbestosis biasanya baru muncul bertahun-tahun setelah seseorang terpapar serat asbes. Asbes adalah jenis mineral yang umumnya digunakan untuk atap bangunan. Jika masih dalam kondisi baik, asbes tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, bila sudah rusak, asbes dapat mengeluarkan debu halus yang mengandung serat asbes. Debu dengan serat asbes ini rentan terhirup oleh manusia.

2. Penyebab

Serabut asbes masuk paru-paru, menyebabkan radang di dalam bronkiolus dan di dalam dinding alveolus. Setelah penghisapan, serabut ada di dalam jaringan paru-paru. Fibrosis berkembang dan akhirnya membentuk plak pleura. Perubahan di dalam paru-paru mengakibatkan penyakit paru-paru tertentu. Kerusakan pada paru-paru menyebabkan gangguan dalam bernapas dan pertukaran udara.

3. Prognosis

Mungkin memerlukan waktu satu dekade atau lebih panjang dari eksposur sebelum gejala mulai berkembang. Beberapa pasien yang dalam okupasi diketahui terpapar asbestosis (pekerja tambang, galangan kapal, pemadam api, dan konstruksi sebelum pertengahan 1970-an), selama 10 atau 15 tahun sebelum gejala berkembang. Ada peningkatan risiko kanker paru-paru (mesothelioma) pada pasien dengan sejarah asbestosis eksposur, terutama jika pasien juga merokok. Mesothelioma dapat berkembang 2 sampai 4 dekade postexposure.

4. Tanda – tanda dan gejala

  • Kesulitan bernapas (dyspnea) pada saat olahraga keras dan saat istirahat karena perubahan pada jaringan paru-paru
  • Dada sakit atau tegang karena perubahan pada jaringan paru-paru dan aliran udara yang terbatas
  • Batuk kering karena iritasi di dalam paru-paru
  • Sering infeksi pernapasan karena perubahan pada paru-paru, meningkatnya kerentanan pada infeksi
  • Respirasi lebih dari 20 kali per menit (tachypnea) karena turunnya kapasitas vital
  • Suara napas terdengar kasar atau serak

Baca Juga : Askep Sistem Kardiovaskuler : Angina Pectoris

5. Interpretasi Hasil Tes

  • Sinar x untuk mengurangi peluang penyakit. Paru-paru menunjukkan opasitas linier, opasitas yang tak beraturan. Opasitas meningkatkan ke-padatan jaringan pada paru-paru yang menandakan fibrosis atau plak pleura.
  • CT scan yang menunjukkan opasitas menandakan naiknya kepadatan jaringan fibrosis atau plakpleura.
  • Arterial blood gas menunjukkan berkurangnya oksigen karena pola pernapasan terbatas.
  • Oksimetri denyut menunjukkan pola menurun/berkurang.
  • Pulmonary Function Test (PFT) menunjukkan pola napas terbatas,
    berkurangnya kapasitas vital.

6. Tindakan
Tidak ada pengobatan khusus, juga tidak ada obat khusus.

  • Vaksin flu dan vaksin pneumoccocal untuk mengurangi peluang sakit.
  • Terapi oksigen (1 sampai 2 liter per menit) untuk memudahkan per-napasan dengan menambah ketersediaan oksigen untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
  • Memberikan antibiotik untuk gejala sakit pernapasan mendadak untuk menangani proses infeksi berdasarkan hasil kultur dan studi sensivitas atau secara empiris.

7. Diagnosis Keperawatan

  • Kelelahan (fatigue)
  • Gangguan pertukaran gas
  • Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

8. Intervensi Keperawatan

  • Memberikan perkusi dan vibrasi dada untuk memperlancar sekresi.
  • Menjelaskan kepada pasien:
  • Bagaimana menghindari infeksi (mengurangi eksposur pada yang lain terhadap infeksi dan vaksin diberikan sesuai perintah dokter).
  • Terapi oksigen dengan tepat.

Baca Juga : Askep Sistem Kardiovaskuler : Cardiac Tamponade

Daftar Pustaka :

Digiulio, Mary dkk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Rapha Publishing. (Diterjemahkan oleh Dwi Prabantini).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *