Askep  

Asuhan Keperawatan dengan Hemodialisa

Foto : //Redaksi

MediaPerawat.id – Hemodialisis adalah perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah,  seperti yang dilakukan ginjal Anda ketika mereka sehat. Hemodialisis membantu mengontrol tekanan darah dan  menyeimbangkan mineral penting, seperti kalium, natrium, dan kalsium, dalam darah. Hemodialisis dapat membantu merasa lebih baik dan hidup lebih lama, tetapi itu bukan obat untuk gagal ginjal dan memperbaiki kualitas hidup.

Diagnosa Keperawatan

  1. Hipervolemia b.d Gangguan mekanisme regulasi  (D.0022)
  2. Definisi : Peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, dan / atau intraselular.
  3. Penyebab
  4. Gangguan mekanisme regulasi
  5. Kelebihan asupan cairan
  6. Kelebihan asupan natrium
  7. gangguan aliran balik vena
  8. Efek agen farmakologis (mis. kartikosteroid, chlorpropamide, tolbutamide, vincristine, tryptilinescarbamazepine) replices rejoles
  9. Gejala dan Tanda Mayor
  10. Subjektif
  11. Ortopnea
  12. Dispenea
  13. Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
  14. Objektif
  15. Ederma anasarka dan/atau ederma perifer
  16. Berat badan meningkat dalam waktu singkat
  17. Jugular Venous Pressure (JVP) dan/atau Cental Venous Pressure (CVP) meningkat
  18. Refleks hepatojugular positif
  19. Gejala dan Tanda Minor

Baca Juga : Asuhan Keperawatan Berat Badan Lebih (D.0018)

Subjektif (tidak tersedia)

  • Objektif
  • Ditensi vena jugularis
  • Terdengar suara nafas tembahan
  • Hepatomegali
  • Kadar Hb/Ht turun
  • Oliguria
  • Intake lebih banyak dari output (balans cairan positif)
  • Kongesti paru
  • Kondisi Klinis Terkait
  • Penyakit ginjal : gagal ginjal akut/kronis, sindrome nefrotik
  • Hipoalbuminemia
  • Gagal jantung kongestif
  • Kelainan hormon
  • Penyakit hati (mis. sirosis, asites, kanker hati)
  • Penyakit vena perifer (mis. varises vena, trombus vena, plebtis)
  • Imobilitas
  • SLKI (Luaran)
    • Edema menurun
    • Kelembaban membrane mukosa meningkat
    • BB menurun
  • SIKI (Intervensi)

Manajemen Hemodialisis (I.03112)

Observasi

  1. Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisis
  2. Monitor monitor tanda-tanda vital
  3. Monitor tanda-tanda vital pasca hemodialisis

Terapeutik

  1. Siapkan peralatan hemodialisis
  2. Lakukan prosedur dialysis dengan prinsip aseptic
  3. Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan

Edukasi

  1. Ajarkan pembatasan cairan
  • Nyeri akut b.d agen cedera fisiologis (D.0077)
  • Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lamat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang 3 bulan.
  • Penyebab
  • Agen pencedera fisiologis (mis. infarmasi, lakemia, neoplasma)
  • Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
  • Agen pencedera fisik (mis.abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
  • Gejala dan Tanda Mayor
    • Subjektif (tidak tersedia)
    • Objektif
  • Tampak meringis
  • Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri)
  • Gelisah
  • Frekuensi nadi meningkat
  • Sulit tidur
  • Gejala dan Minor
    • Subjektif (tidak tersedia)
    • Objektif
  • Tekanan darah meningkat
  • pola napas berubah
  • nafsu makan berubah
  • proses berpikir terganggu
  • Menarik diri
  • Berfokus pada diri sendiri
  • Diaforesis
  • Kondi Klinis Terkait
  • Kondisi pembedahan
  • Cedera traumatis
  • Infeksi
  • Sindrom koroner akut
  • Glaukoma
  • SLKI (Luaran)

Tingkat Nyeri (L.08066)

  1. Keluhan nyeri berkurang menjadi skala 2
  2. Gelisah berkurang

Kontrol Nyeri (L.08063)

  1. Kemampuan mengenali nyeri
  2. Kemampuan menggunakan teknik non-farmakologis
  3. SIKI (Intervensi)

Manajement Nyeri (I.08238)

Observasi

  1. Indetifikasi lokasi,karakteristik,

Durasi,frekuensi,kualitas

,intensitas nyeri

  • Indentifikasi skala nyeri

Terapeutik

  1. Berikan teknik nonfarmakologis
  2. kontrol lingkungan yang mempeberat rasa nyeri
  3. Lakukan pengaturan posisi

Edukasi

1. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Daftar Referensi

  • Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017)
  • Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018)
  • Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019)
Admin: UlfaPenulis: AritaEditor: Rudi
Exit mobile version