MediaPerawat.id- Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah. Kebutuhan normal bayi baru lahir adalah 1- 2 mmol/kg/hari pada bayi aterm , dan 3-4 mmol/kg/hari pada bayi prematur.
Pengertian Hipernatremia
Hipernatremia adalah defisit cairan relatif. Hipernatremia jarang terjadi namun umumnya disebabkan karena resusitasi cairan dalam jumlah besar dengan larutan NaCl 0.9%([Na+]154mEq/l). Hipernatremia juga dijumpai pada kasus dehidrasi dengan gangguan rasa haus misal pada kondisi kesadaran terganggu atau gangguan mental.Selain itu juga pada penderita diabetes insipidus Hipernatremia dapat terjadi pada pasien-pasien dengan volume cairan normal atau pada pasien dengan FVD atau FVE.
Etiologi Hipernatremia
1. Kehilangan air ekstrarenal (Uosm >700-800 mOsm/L)
- Saluran cerna: muntah, drainase nasogastrik (NGT), diare osmotik, fistula.
- Insensible loss: demam, keringat saat aktivitas, ventilasi, luka bakar.
2. Kehilangan air di ginjal (Uosm <700-800 mOsm/L)
- Diuresis: osmotik (glukosa, manitol, urea), diuretik loop (misal furosemid).
- Diabetes insipidus, bisa bersifat sentral yaitu defisiensi ADH atau resisten terhadap ADH (nefrogenik).
a) Sentral: penyakit hipotalamus atau gangguan pituitari posterior (kongetial,trauma/bedah, tumor, penyakit infiltratif/IgG4), dapat pula idiopatik, esefalopatihipoksik, keracunan etanol
b) Nefrogenik: kongenital (mutasi reseptor V2 ADH, mutasi aquaporin-2), obat-obatan (liitum, amphotericin, demeclocycline, foscarnet, cidofovir), metabolik(hiperkalsemia, hipokalemia berat, malnutrisi protein, kelainan kongenital),penyakit tubulointerstitial (posobstruksi, fase pemulihan acute tubularnecrosis/ATN, penyakit ginjal polikistik, sickle cell, Sjogren, amiloidosis),kehamilan (produksi vasopresinase dari plasenta)
c) Lainnya (Uosm >700-800 mOsm/L)
- Overload natrium: cairan hipertonik (misalnya resusitasi dengancairan bikarbonat/NaHCO3), kelebuhan mineralokortikoid.
Baca Juga : Asuhan Keperawatan Hipovolemia (D.0023)
Tanda dan Gejala Hipernatremia
Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak.Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan:
- Kebingungan
- Kejang otot
- Kejang seluruh tubuh
- Koma
- Kematian
- Fungsi ginjal yang abnormal
- Diare
- Muntah
- Demam
- Keringat yang berlebihan
Diagnosa Keperawatan Hipernatremia
a. Manajemen elektrolit
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kelebihan kadar natrium serum > 145 mEq/L.
Intervensi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tanda dan gejala peningkatan kadar natrium (mis. haus, demam, mual, muntah, gelisah, peka rangsang, takikardia, letargi, konfusi, kejang)
- Identifikasi penyebab hipernatremia (mis. infus NaCl berlebih atau hipertonis, diare, demam, keringat berlebih, diabetes, sindrom cushing, hiperaldosteronisme)
- Periksa tanda-tanda kelebihan cairan (mis. ortopnea, dispnea, BB meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP meningkat, reflek hepatojugular positif)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor kadar natrium serum dan atau urin
Terapiutik
- Pasangan akses intravena, jika perlu
- Hitung defisit cairan dengan rumus: 4mL x BB x (Na saat ini – Na target)
- Berikan cairan oral atau intravena berdasarkan protokol atau jumlah defisit cairan
- Berikan diet rendah natrium
- Hindari koreksi natrium secara cepat untuk menghindari risiko edema serebral
Edukasi
- Anjurkan modifikasi diet rendah natrium, Jika perlu
- Kolaborasi
- Kolaborasi koreksi natrium dengan kecepatan penurunan 1 mEq/L/jam.
Sumber Referensi:
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia(SDKI) Edisi 1. Jakarta : Persatuan Perawat Nasional Indonesia.