MediaPerawat.id – Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler (CES), dan dapat terjadi karena kehilangan cairan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, perdarahan sehingga dapat menimbulkan syok hipovolemia. Hipovolemia merupakan penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/ atau intraselular
Diagnosa Keperawatan Hipovelemia (D.0023)
- Kategori : Fisiologis
- Subkategori : Nutrisi dan Cairan
Definisi : Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisiel, dan / atau intraseluler.
Penyebab
- Kehilangan cairan aktif
- Kegagalan mekanisme regulasi
- Peningkatan permeabilitas kapiler
- Kekurangan intake cairan
- Evaporasi
Gejala dan Tanda Mayor
- Frekuensi nadi meningkat
- Nadi teraba lemah
- Tekanan darah menurun
- Tekanan nadi menyempit
- Turgor kulit menurun
- Membran mukosa kering
- Volume urin menurun
- Hematokrit meningkat
Baca Juga : Asuhan Keperawatan Hipervolemia (D.0022)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
- Merasa lemah
- Mengeluh haus
Objektif
Pengisisan vena menurun
- Status mental berubah
- Suhu tubuh meningkat
- Konsentrasi urin meningkat
- Berat badan turun tiba-tiba
- Lain – lain :
Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24jam, diharapkan status cairan membaik dengan kriteria hasil:
- Kekuatan nadi meningkat
- Turgor kulit meningkat
- Output urine meningkat
- Pengisian vena meningkat
- Orthopnea menurun
- Dispnea menurun
- Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) menurun
- Edema anasarka menurun
- Edema perifer menurun
- Distensi vena jugularis menurun
- Suara napas tambahan menurun
- Perasaan lemah menurun
- Keluhan haus menurun
- Konsentrasi urine menurun
- Frekuensi nadi membaik
- Tekanan darah membaik
- Tekanan nadi membaik
- Membran mukosa membaik
- JVP membaik
- Kadar Hb membaik
- Kadar Ht membaik
- Berat badan membaik
- Hepatomegali membaik
- Oliguria membaik
- Intake cairan membaik
- Status mental membaik
- Suhu membaik
Baca Juga : Asuhan Keperawatan Perfusi Serebral Tidak Efektif (D.0017)
Intervensi
Pemantauan Cairan
Observasi
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, tekanan darah
- Monitor berat badan
- Monitor waktu pengisian kapiler
- Monitor elastisita/turgor kulit
- Monitor turgor, warna dan berat jenis urine
- Monitor hasil pemeriksaan serum (osmolaritas serum, hematokrit, natrium, kalium, BUN)
- Monitor intake dan output cairan
- Identifikasi tanda-tanda hipovolemia
- Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (dispnea, edema perifer, edema anasarka, JVP meningkat, CVP meningkat, reflek hepatojugular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat).
- Identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan cairan (prosedur pembedahan mayor, trauma/pendarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi intestinal, peradangan pancreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
- Alur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
- Pemberian obat – obatan
- Lain – lain