Askep  

Asuhan Keperawatan Resiko Ketidakseimbangan Kadar Glukosa Darah [D.0038]

Foto: Buku Diagnosa Keperawatan/ mediaperawat.id

Kategori: Fisiologis, Subkategori: Nutrisi dan Cairan

DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)

Risiko Ketidakseimbangan Kadar Glukosa Darah

Definisi

Resiko terhadap variasi kadar glukosa darah dari rentang normasl.

Penyebab

  • Kurang terpapar informasi tentang manajemen diabetes
  • Ketidaktepatan pemantauan glukosa darah
  • Kurang patuh pada rencana manajemen diabetes
  • Manajemen medikasi tidak terkontrol
  • Kehamilan
  • Periode pertumbuhan cepat
  • Stres berlebihan
  • Penambahan berat badan
  • Kurang dapat menerima diagnosis

Kondisi Klinis Terkait

  • Diabetes melitus
  • Ketoasidosis diabetik
  • Hipoglikemia
  • Diabetes gestasional
  • Penggunaankortikosteroid
  • Nutrisi parenteral total (TPN)

BACA JUGA : Asuhan Keperawatan Inkontinensia Fekal [D.0041]

LUARAN KEPERAWATAN (SLKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

Setelah dilakukan intevensi keperawatan selama ………… maka diharapkan kadar glukosa darah kembali normal, dengan kriteria hasil :

Kriteria Hasil

*

  • Koordinasi 1 2 3 4 5
  • Kesadaran 1 2 3 4 5

**

  • Mengantuk 1 2 3 4 5
  • Pusing 1 2 3 4 5
  • Lelah/Lesu 1 2 3 4 5
  • Keluhan Lapar 1 2 3 4 5
  • Gemetar 1 2 3 4 5
  • Berkeringat 1 2 3 4 5
  • Mulut kering 1 2 3 4 5
  • Rasa haus 1 2 3 4 5
  • Perilaku aneh 1 2 3 4 5
  • Kesulitan bicara 1 2 3 4 5

***

  • Kadar glukosa dalam darah 1 2 3 4 5
  • Kadar glukosa dalam urine 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
  • Palpitasi 1 2 3 4 5
  • Perilaku 1 2 3 4 5
  • Jumlah Urine 1 2 3 4 5

Keterangan Skor

  1. * Menurun (1) Cukup Menurun (2) Sedang (3) Cukup Meningkat (4) Meningkat (5)
  2. ** Meningkat (1) Cukup Meningkat (2) Sedang (3) Cukup Menurun (4) Menurun (5)
  3. *** Memburuk (1) Cukup Memburuk (2) Sedang (3) Cukup Membaik (4) Membaik (5)

INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)

Manajemen Hipoglikemia [I.03115]  

Observasi      

  • Identifikasi tanda dan gejala hipoglikeri  
  • Identifilkasi kemungkinan penyebab hipoglikemia

Terapeutik      

  • Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu  
  • Berikan glukagon, jika perlu  
  • Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesual diet  
  • Pertahankan kepatenan jalan napas  
  • Pertahankan akses IV, jika perlu  
  • Hubungi layanan medis darurat, jila perlu

Edukasi          

  • Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat    
  • Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat    
  • Anjurkan monitor kadar glukosa darah    
  • Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes tentang penyesuaian program tim perawatan pengobatan  
  • Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral, dan olahraga    
  • Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, faktor risiko, dan pengobatan hipoglikemia)    
  • Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia (mis. mengurangi insulin/agen oral dan atau meningkatkan asupan makanan untuk berolahraga)    

Kolaborasi      

  • Kolaborasi pemberian glukagon, jika perlu  
  • Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu  

Manajemen Hiperglikemia [I.03115]  

Observasi      

  • Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia  
  • Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis. penyakit kambuhan)  
  • Monitor kadar giukosa darah, jika perlu  
  • Monitor tanda den gajala hiperglikemia (mis, poliura, polidipsia, polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala)  
  • Monitor intake dan output cairan  
  • Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, élektrolit, tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi

Terapeutik      

  • Berikan asupan cairan oral  
  • Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk  
  • Fasilitasi ambulasi jila ada hipotensi ortostatik

Edukasi        

  • Anjurkan menghindari olahraga saat Kadar glukosa darah lebih darl 250 mg/dL.  
  • Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandini  
  • Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga  
  • Ajarkan indiasi dan pentingnya pengujian keton urine, jika perlu  
  • Ajarkan pengelolaan diabetes (mis, penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan)

Kolaborasi      

  • Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu  
  • Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu  
  • Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu

Sumber :

  • PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
Exit mobile version