banner 728x250
Askep  

Asuhan Keperawatan Risiko Syok [D.0036]

Foto: Buku Diagnosa Keperawatan/ mediaperawat.id

Kategori : Fisiologis, Subkategori : Nutrisi/Cairan

DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)

Resiko Syok

Definisi

Berisiko mengalami penurunan, peningkatan atau   Beresiko mengalami yang dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa.

Faktor Risiko

  • hipoleksemia
  • hipoksia
  • Hipotensi
  • Kekurangan volume cairan
  • Sepsis
  • Sindrom respon inflamsi sismetik (systemic inflamatory response syndrome [SIRS])

Kondisi Klinis Terkait

  • Perdarahan
  • Trauma multiple
  • Pheumothoraks
  • Infark miokard
  • Kardiomegali
  • Cidera medula spinal
  • Anafilaksis
  • sepsis
  • Koagulasi intravaskuler diseminata
  • Sindrom respons inflamasi sistemik (systemic inflamatory response syndrome [SIRS])

BACA JUGA : Asuhan Keperawatan Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit [D.0037]

LUARAN KEPERAWATAN (SLKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

Tujuan

Setelah dilakukan intevensi keperawatan selama ………… maka diharapkan resiko syok teratasi, dengan kriteria hasil :

*

  • Kekuatan nadi 1 2 3 4 5
  • output urine 1 2 3 4 5
  • tingkat kesadaran 1 2 3 4 5
  • saturasi oksigen 1 2 3 4 5

**            

  • Akral dingin   1 2 3 4 5
  • Pucat   1 2 3 4 5
  • Haus 1 2 3 4 5
  • Konfusi 1 2 3 4 5
  • Latergi 1 2 3 4 5
  • Asidosis metabolik 1 2 3 4 5

***

  • Mean arterial pressure 1 2 3 4 5
  • Tekanan darah sistolik 1 2 3 4 5
  • Tekanan darah diastolik 1 2 3 4 5
  • Tekanan nadi 1 2 3 4 5
  • Pengisian kapiler 1 2 3 4 5
  • Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
  • Frekuensi napas 1 2 3 4 5

Keterangan Skor                          

  1. * Menurun (1) Cukup Menurun (2) Sedang (3) Cukup Meningkat (4) Meningkat (5)
  2. ** Meningkat (1) Cukup Meningkat (2) Sedang (3) Cukup Menurun (4) Menurun (5)
  3. *** Memburuk (1) Cukup Memburuk (2) Sedang (3) Cukup Membaik (4) Membaik (5)

INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)

Manajemen syok [I.02048]

Observasi

  • Monitor status kardiopulmonal  (frekuensi dan kekuatan nad, frekuensi napas, TD, MAP)  
  • Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
  • Monitor status cairan (masukan dan haluaran,  turgor kulit, CRT)
  • Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
  • Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS  (deformity/deformitas, open wound/luka terbuka,  tendemess/nyeri tekan, swelling/bengkak)

Terapeutik

  • Pertahankan jalan napas paten
  • Berikan oksigen untuk mempertahankan  saturasi oksigen >94%
  • Persiapkan Intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
  • Berikan posisi syok (modified Trendelenberg)
  • Pasang jalur IV Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
  • Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung

Kolaborasi

  • Kolaborast pemberlan infus cairan, kristalold 1 – 2 L pada dewasa
  • Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 20 mL/kgBB pada anak
  • Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu:

BACA JUGA : Asuhan Keperawatan Defisit Nutrisi [D.0019]

Sumber :

  • PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *