Askep  

Asuhan Keperawatan Risiko Inkontinensia Urin Urgensi [D.0051]

Foto: Buku Diagnosa Keperawatan/ mediaperawat.id

Kategori: Fisiologis, Subkategori: Eliminasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)

Risiko Inkontinensia Urin Urgensi

Definisi

Berisiko mengalami pengeluaran urin yang tidak terkendali

Penyebab

  • Efek samping obat, kopi dan alkohol
  • Hiperrefleks destrussor
  • Gangguan sistem saraf pusat
  • Kerusakan kontraksi kandung kemih: relaksasi spingter tidak terkendali
  • Ketidakefektifan kebiasaan berkemih
  • Kapasitas kandung kemih kecil

Kondisi Klinis Terkait

  • Infeksi/ Tumor/batu saluran kemih dan/atau ginjal
  • Gangguan sistem saraf

BACA JUGA : Asuhan Keperawatan Risiko Ketidakseimbangan Kadar Glukosa Darah [D.0038]

LUARAN KEPERAWATAN (SLKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

Setelah dilakukan intevensi keperawatan selama ………… maka diharapkan eliminasi urin membaik, dengan kriteria hasil :

*

  • Kemampuan berkemih  1 2 3 4 5
  • Sensasi berkemih  1 2 3 4 5

**

  • Nokturia 1 2 3 4 5
  • Distensi kandung kemih 1 2 3 4 5
  • Urgensi 1 2 3 4 5
  • Urin menetes (dribbling) 1 2 3 4 5
  • Volume residu urin 1 2 3 4 5
  • Anuria 1 2 3 4 5

***

  • Frekuensi BAK 1 2 3 4 5

Keterangan Skor

  1. * Menurun (1) Cukup Menurun (2) Sedang (3) Cukup Meningkat (4) Meningkat (5)
  2. ** Meningkat (1) Cukup Meningkat (2) Sedang (3) Cukup Menurun (4) Menurun (5)
  3. *** Memburuk (1) Cukup Memburuk (2) Sedang (3) Cukup Membaik (4) Membaik (5)

INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)

Manajemen Eliminasi Urine [I.04152]    

Observasi        

  • Monitor eliminasi urin (mis frekuensi, konsistensi, volume)  
  • Identifikasi tanda dan gejala retensi / inkontinensia urin    
  • Identifikasi faktor yang menybabkan retensi  

Terapeutik      

  • Catat waktu dan haluaran urin  
  • Batasi asupan cairan  
  • Ambil sample urin tengah (midstream) atau kultur  
  • Berikan penutup mata bayi  

Edukasi      

  • Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih  
  • Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urin  
  • Ajarkan mengenali tanda berkemh dan waktu yang tepat untuk berkemih  
  • Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul atau berkemih  
  • Ajarkan minum yang cukup. Bila tidak ada kontraindikasi  
  • Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur

Kolaborasi      

  • Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu dan indirek

Sumber :

  • PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI

Exit mobile version