banner 728x250
Askep  

Contoh Diagnosa Keperawatan pada Asuhan Keperawatan Perioperatif

Photo://Freepik.com

Berikut adalah contoh diagnosa keperawatan yang sering muncul pada asuhan keperawatan perioperatif di ruang IBS :

Pre – operasi atau sebelum operasi:

Ansietas b.d krisis situasional (D.0080)

  1. Reduksi Ansietas (I.09314)
    • Observasi
      • Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (misal: kondisi, waktu, stressor)
      • Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
      • Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
    • Terapeutik
      • Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
      • Temani pasien untuk mengurangi kecemasan jika memungkinkan’
      • Pahami situasi yang membuat anxietas
      • Dengarkan dengan penuh perhatian
      • Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
    • Edukasi
      • Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
      • Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
      • Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
      • Latih teknik relaksasi 
    • Kolaborasi 
      • Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu
  2. Terapi Relaksasi
    • Observasi
      • Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
      • Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan
      • Monitor respon terhadap terapi relaksasi 
    • Terapeutik
      • Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman
      • Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
      • Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetim atau tindakan medis lain
    • Edukasi
      • Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia
      • Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
      • Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih

Baca juga : Asuhan Keperawatan Perioperatif pada Pasien dengan Hernioraphy Indikasi Hernia Scrotalis

Intra Operasi atau saat operasi:

Resiko Perdarahan b.d Tindakan pembedahan (D.0149)

  1. Pencegahan Perdarahan (I.02067)
    • Observasi
      • Monitor tanda dan gejala perdarahan
      • Monitor nilai Hb dan Ht sebelum dan setelah kehilangan darah
      • Monitor tanda-tanda vital ortostatik
      • Monitor koagulasi (PT/PTT)
    • Terapeutik
      • Pertahankan bedrest selama perdarahan
    • Edukasi
      • Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
      • Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K
    • Kolaborasi
      • Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan
      • Kolaborasi pemberian produk darah

Resiko Hipotermia Perioperatif b.d Suhu Lingkungan Rendah (D.0141)

  1. Manajemen Hipotermia
    • Observasi 
      • Monitor suhu tubuh
      • Identifikasi penyebab hipotermia
      • Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
    • Terapeutik
      • Sediakan lingkungan yang hangat
      • Ganti pakaian dan atau linen yang basah
      • Lakukan penghangatan pasif’
      • Lakukan penghangatan aktif eksternal
      • Lakukan penghangatan aktif internal 
    • Edukasi
      • Anjurkan makan atau minum hangat

Baca juga : Asuhan Keperawatan Perinatal pada Bayi dengan Hiperbilirubin

Post operasi atau setelah operasi:

Resiko Jatuh b.d  Efek Agen Farmakologis  (D.0143)

  1. Manajemen Keselamatan Lingkungan (I.14513)
    • Observasi
      • Identifikasi kebutuhan keselamatan fisik
      • Monitor perubahan status keselamatan lingkungan 
    • Terapeutik
      • Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan 
      • Modifikasi lingkungan untuk untuk meminimalkan bahaya dan resiko
      • Sediakan alat pegangan untuk membantu keamanan
      • Gunakan perangkat pelindung 
    • Edukasi 
      • Ajarkan individu, keluarga, kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan 
  2. Pencegahan Jatuh (I.14540)
    • Observasi
      • Identifikasi faktor resiko jatuh
      • Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh 
      • Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala
    • Terapeutik
      • Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
      • Pastikan roda tempat tidur selalu dalam keadaan terkunci
      • Pasang handrail tempat tidur
      • Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
      • Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien 
    • Edukasi 
      • Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah
      • Anjurkan untuk berkonsentrasi menjaga keseimbangan tubuh
      • Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat

Daftar Referensi :

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
  2. Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
  3. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *