banner 728x250
Berita  

Di Duga Karena Salah Suntik Obat, Bayi Di SulSel Meninggal

Foto : Ilustrasi

Gowa, Mediaperawat.id – Seorang bayi berusia satu bulan lebih di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia usai diduga menjadi korban malapraktik oknum perawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Bayi bernama Danendra Atharprazaka Nirwan tersebut sempat membiru setelah disuntikkan obat yang tertukar. seperti dikutip dari laman detikSulsel.com

Ibu korban, Mustainna Mansyur mengatakan awalnya bayinya masuk rumah sakit pada Kamis (14/7) karena usus turun. Namun, korban dinyatakan meninggal sehari sebelum menjalani operasi, Selasa (19/7).

Mustainna menduga bayinya meninggal akibat suntikan obat yang dilakukan oleh oknum perawat di rumah sakit. Korban meninggal satu jam setelah menerima suntikan obat.

“Malam itu ada perawat masuk mau suntik anak ku, katanya obat untuk Danendra (nama korban). Saya bilang iya di sini, masuk mi dia suntik anakku obat. Setelah masuk satu spuit besar, saya liat itu obat, ih salah itu untuk Naisiah, bukan untuk Danendra,” kata Mustainna. Kamis (21/7/2022).

“Dia bilang mi itu (perawat) oh salah, na masuk mi itu satu spuit, terus pergi mi. Saya ikuti itu perawat keluar pergi melapor ke dokter. Setelah masuk ka kembali di kamar kulihat membiru mi anakku,” lanjut Mustainna menceritakan kejadian saat itu.

BACA JUGA : Diduga Salah Dosis Obat, Perawat di RS Elit Medan Dimarahin Seorang Ibu

Atas kejadian ini pihak keluarga tidak terima, Mustainna dan keluarganya berencana akan menempuh jalur hukum atas dugaan malapraktik yang dilakukan perawat di rumah sakit tersebut.

Tanggapan RSUP Wahidin Sudirohusodo
Plt Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Wahidin Sudiro Husodo dr. Nu’man As Daud menanggapi kejadian ini. Dia mengatakan pihaknya sedang melakukan audit karena apa yang disampaikan keluarga korban belum sepenuhnya benar dan butuh pendalaman.

“Apa yang disampaikan keluarga tentu kita juga tidak bisa menerima seratus persen dan RS Wahidin memiliki aturan yang baku terhadap pelayanan. Tentu kita tidak menginginkan sesuatu orang dirawat dan meninggal,” kata Nu’man. Kamis (21/7).

“Tetapi kalau ada pasien yang meninggal di Wahidin dianggap keluarganya tidak wajar itu adalah tanggung jawab dari RS untuk melakukan, melihat, dan mengevaluasi benar atau tidak,” sambungnya.

Nu’man tak menampik soal cerita beredar tentang meninggalnya Danendra. Namun dia mengaku pihaknya perlu pendalaman terhadap pernyataan ada malapraktik.

“Meninggal ketika diberikan obat tetapi apakah obat itu yang menimbulkan kematian terhadap bayi ini, itu akan kita audit ke bawa karena orang dirawat memang diberikan obat,” sebutnya.

Nu’mang membantah tuduhan perawatan yang menyuntik korban adalah perawatan magang. Dia juga mengatakan apabila benar obat itu jadi penyebab kematian korban maka seharusnya ada dua anak yang meninggal karena obatnya tertukar.

BACA JUGA : Mengapa Harus Uji Kompetensi (Ujikom) Perawat? Dan Ini Solusinya!

“Itu menurut pendapat keluarga tapi kita akan melakukan audit karena di ruangan itu ada beberapa anak dirawat, sama dan pada saat bersamaan juga ada berapa anak disuntik pada hari itu pun kalau karena obatnya diberikan tentu akan ada dua anak meninggal karena tertukar obatnya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *