banner 728x250
Opini  

Mahasiswa Keperawatan Tetap Produktif dimasa Pandemi ? Siapa takut !

Foto Pixabay

Media Perawat – Profesi perawat adalah profesi yang mulia. Meskipun saat ini system pembelajaran beralih, praktik tertunda, penelitian terhambat, jangan pernah mundur dan menyerah untuk menjadi seorang perawat. Karena jika sudah saatnya nanti kamu akan tahu bahwa profesi perawat sangat hebat.

Kamu tidak perlu minder dengan pembelajaran praktika yang tertunda maupuan pembelajaran daring yang membosankan. Kami memiliki beberapa tips untuk tetap produktif meski di masa pandemic.

1). Jangan malas membagi waktu

Pembelajaran daring yang merupakan bagian dari trend #dirumahaja mungkin akan menjadikan diri kita lebih santai secara psikis. Namun tahukah kamu, ketika kita melakukan trend #dirumahaja itu satu hari akan terasa sangat cepat. Bahkan terkadang tidak menyadari apa saja dan materi apa saja yang diperoleh. Oleh karena itu, jangan sekali-kali malas membagi waktu. Bagilah waktu sebijak mungkin untuk belajar, bersantai, maupun mengerjakan pekerjaan rumah. Jangan sesali malam harimu karena tiada ilmu yang kamu dapatkan hari itu,

2). Practice at Home

Nah, biasanya mahasiwa keperawatan akan memperoleh tutor online dari dosen mata kuliah maupun penugasan menonton video praktik di You Tube. Tidak sedikit mahasiswa yang memperhatikan praktik online tersebut Karena cenderung membosankan dan monoton. Cobalah untuk mencari referensi video yang singkat padat dan jelas, disertai dengan mencari sumber teks pendukung yang relevan. Kemudian implementasikan langsung pada anggota keluarga maupun diri sendiri. Ketika langsung mempraktikan apa yang sudah dipelajari melalui media yang sesuai dengan cara belajar, akan meningkatkan keefektikan suatu pelajaran ataupun ilmu yang diserap oleh otak dan ingatan tentang ilmu tersebut kemungkinan bersifat long term memory.

3). Mendengar saja tidaklah cukup

Ketika pembelajaran daring mungkin akan terasa sangat membosankan, apalagi jika sistemnya full day, selain mata jenuh, otak juga jenuh sehingga pembelajaran yang diserap kurang efektif. Untuk menghindari kebosanan maupun rasa kantuk, terkadang memaksa diri sendiri itu perlu. Paksalah diri sendiri untuk menuliskan catatan-catatan kecil yang didengar. Jangan terlalu berpikir keras untuk mendengarkan, namun alihkan dengan pemikiran yang realistis yang sesuai dengan keadaan saat ini.

4). Mengikuti online course

Pada masa pandemic ini, tidak sedikit media yang menyediakan berbagai pelayanan kursus gratis. Termasuk ranah nasional seperti Harvard Medical School yang menyediakan free webinar dengan narasumber-narasumber yang luar biasa, WHO yang menyediakan online course terkait dengan topic COVID19, dan masih banyak lagi. Kursus-kursus yang disediakan menggunakan media yang menarik dan santai tapi serius karena di akir sesi, perlu mengerjakan quiz untuk memperoleh sertifikat kelulusan.

5). Jangan terlena

Drama dan tayangan-tayangan di masa pandemic ini sangat memanjakan penontonnya untuk tetap bersantai di depan layar. Padahal banyak sekali hal yang harus dikerjakan dan di pikirkan. Pada masa pandemic ini adalah masa dimana semua orang harus survive dengan cara yang dipaksa terbiasa. Namun, banyak orang yang malah terlena akan situasi ini dan itu berdampak luar biasa pada pola hidup mereka. Ketika kamu merasa terlena dengan hal-hal berbau “zona nyaman” ingatlah bahwa kesuksesan memiliki proses menunda adanya zona nyaman. Jangan sampai terlena, habiskan waktu 24 jam mu dengan berbagai kegiatan yang mendukung keterampilan terutama dalam ranah keperawatan.

(Dok/CL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *