banner 728x250
Opini  

Perawat Yang Suci dan Kotornya Dunia Politik: Alasan Mengapa Perawat Perlu Memahami Politik

Perawat Yang Suci dan Kotornya Dunia Politik

Mediaperawat.id – Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang luput dari perhatian dan jarang kita pertanyakan karena dianggap sebagai sebuah “keniscayaan.” Salah satunya adalah cara pandang kita terhadap dunia politik. 

Setiap hari, dinamika politik hadir sebagai konsumsi informasi kita baik melalui layar  ponsel dalam bentuk berita serta unggahan media sosial, maupun obrolan di warung-warung kopi. 

Namun sayangnya, yang sering kali ditampilkan justru sisi gelap dunia politik itu sendiri mulai dari kasus korupsi, politik uang, perebutan kekuasaan, politik dinasti, penipuan publik, kriminalisasi, hingga konflik antarkelompok masyarakat yang terjadi perbedaan pilihan politik saat pemilu.

Tanpa disadari, lambat laun tayangan-tayangan tersebut membentuk cara pandang baru dan cenderung negatif di tengah masyarakat. Politik dipandang sebagai entitas yang tak lebih dari kubangan lumpur kotor yang menjijikkan. Sarang para politikus licik yang saling berebut kekuasaan.

Lalu, apa hubungannya dengan perawat?

Perawat adalah seorang profesional yang memberikan asuhan keperawatan dalam layanan kesehatan, dengan tujuan memberikan perawatan holistik yang mencakup aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pasien. 

Sebagai seorang caregiver, perawat sering diasosiasikan dengan pribadi yang lembut, penuh kasih sayang, bersih, dan sarat cinta. Bahkan, seragam putih yang dikenakan kerap dipandang sebagai simbol kesucian dan kemurnian jiwa dalam menjalankan pelayanan kesehatan kepada pasien.

Namun, jika kita mencoba menghubungkan dunia keperawatan dengan dunia politik, tampak seolah terdapat tembok yang begitu tinggi yang memisahkan keduanya. Perawat  identik dengan kesucian dan kebersihan, sementara politik dianggap kotor dan penuh intrik para “penjahat.”

Tetapi, benarkah pandangan tersebut sepenuhnya tepat? Mari kita telaah lebih dalam.

Politik Adalah Keniscayaan Bagi Perawat

Suka atau tidak, sebagai masyarakat yang menjadi bagian dari negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi seperti Indonesia, politik adalah suatu keniscayaan. Apa maksudnya? Maksudnya mau tidak mau, suka tidak suka, seluruh aspek dalam kehidupan kita sebagai warga negara termasuk di dalamnya sebagai seorang perawat, tak akan bisa lepas dari yang namanya politik. Hampir semua aspek dalam hidup seorang perawat adalah hasil dari keputusan politik yang sudah terlanjur dipersepsikan sebagai tempat yang kotor dan jahat itu. 

Baca Juga: Forkom ASN PPPK Provinsi Aceh Minta Pemerintah Aceh Berlaku Adil terhadap ASN PPPK Nakes

Jika kita bahas dalam konteks profesi perawat, sebagian akan bertanya: Terus, apa hubungannya dengan perawat? Di sinilah letak hubungannya. Tanpa kita sadari, bahkan dalam dunia keperawatan yang kita anggap steril dari segala urusan politik pun, sebenarnya merupakan bagian dari politik. Seluruh aspek dalam kehidupan kita sebagai perawat di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan tak luput dari hasil keputusan politik, seperti:

– Pembagian shift dan jam kerja

– Sistem rujukan dan alur pelayanan pasien

– Aturan kunjungan keluarga pasien

– Kelas pasien BPJS

– Standar gaji dan tunjangan perawat

– Ketersediaan alat medis

– Jumlah tenaga perawat di rumah sakit

– Jenis dan warna seragam dinas perawat

– Dan masih banyak lagi.

Mengejutkan, bukan? Karenanya, memahami politik menjadi sangat penting bagi perawat, terutama karena banyak persoalan yang mereka hadapi di lapangan bersumber dari keputusan politik, baik yang bersifat kebijakan, hukum, maupun alokasi anggaran. Jika perawat tidak memahami bagaimana kebijakan dibuat dan siapa yang punya kekuasaan untuk mengubahnya, maka perjuangan untuk mendapatkan hak-hak perawat akan sulit tercapai atau tidak terarah.

Meluruskan Makna Politik

Nah, sebelum membahasnya lebih lanjut, saat ini kita perlu meluruskan kembali makna politik itu terlebih dahulu. Banyak orang hanya mengenal politik dari tayangan berita atau talk show televisi yang penuh debat panas. Akibatnya, pemahaman masyarakat menjadi sempit. Sebagain besar kita hanya memahami politik dalam beberapa unsurnya saja seperti pemilu, partai, kekuasaan, dan konflik. 

Karena makna politik yang kita pahami hanya berasal dari adegan-adegan yang dipertontonkan di media massa, maka pandangan kita tentang politik jadi bergeser dari makna yang sebenarnya.

Lalu, apakah benar bahwa pengertian politik sesimpel melakukan pemilu dan konflik kekuasaan saja?

Para ahli punya definisi yang jauh lebih luas. Harold Lasswell menyebut bahwa politik adalah proses menentukan siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana. Artinya, ini menyangkut distribusi sumber daya dan kekuasaan. Robert Dahl menyebut politik sebagai seni mengatur masyarakat termasuk perkumpulan sosial, organisasi masyarakat dan lainnya. Dalam definisi lain yang lebih fungsional, politik adalah cara untuk mengatur kepentingan bersama melalui pengambilan keputusan.

Dengan pemahaman ini, menjadi jelas bahwa politik adalah urusan kita semua. Ia bukan hanya milik elit partai atau anggota dewan. Ia adalah ruang perjuangan publik, dan perawat adalah bagian dari publik itu.

Jadi, secara sederhana kita bisa artikan bahwa politik adalah cara seseorang atau kelompok untuk mendapatkan kekuasaan atau kepemimpinan yang digunakan untuk mencapai kepentingan atau tujuan tertentu, yang dalam hal ini adalah kepentingan masyarakat yang dipimpinnya, termasuk di dalamnya para perawat.

Singkatnya, politik adalah strategi untuk mencapai tujuan demi kepentingan orang banyak. Nah, sekarang, karena kita sudah mendapatkan gambaran umum tentang makna sebenarnya dari politik, maka perlahan kita bisa mulai membuka pemikiran yang awalnya menganggap politik sebagai sesuatu yang kotor dan jahat.

Baca Juga: Perawat Jadi Sorotan Di Cross Talk Kanker Anak

Karena politik adalah alat untuk memperoleh kekuasaan, dan kekuasaan itu digunakan untuk memengaruhi kebijakan demi mencapai tujuan, maka semuanya sangat tergantung pada siapa yang menggunakannya. Seperti pisau dapur yang sama, penggunaannya akan berbeda jika berada di tangan seorang chef dan di tangan seorang preman. Politik, seperti pisau, tergantung siapa yang menggunakannya.

Kenapa Perawat Harus Melek Politik?

Setidaknya ada tiga risiko besar jika perawat terus menjauhi politik:

  1. Kebijakan Dibuat Tanpa Suara Perawat
    Tanpa keterlibatan aktif, lahirlah aturan-aturan yang merugikan profesi: beban kerja tak manusiawi, sistem kontrak tanpa jaminan, atau penghapusan tunjangan penting. Perawat terus dianggap sebagai tenaga teknis, bukan sebagai pilar sistem kesehatan.
  2. Mudah Disalahkan dan Dikorbankan
    Dalam situasi darurat atau konflik medis, perawat yang tidak paham jalur advokasi mudah dijadikan kambing hitam. Mereka tak tahu bagaimana membela diri karena buta terhadap mekanisme hukum dan politik.
  3. Tertinggal dari Profesi Lain
    Dokter, apoteker, atau tenaga kesehatan lain telah lebih dulu aktif di dunia kebijakan dan organisasi profesi. Jika perawat tidak mengejar ketertinggalan ini, maka peluang untuk menjadi pemimpin, pengambil kebijakan, atau penyusun standar pelayanan akan makin kecil.

Jika perawat tidak melek politik, maka mereka akan terus menjadi korban dari sistem yang mereka tidak pahami dan tidak kuasai. Mereka akan sibuk mengobati luka tanpa pernah punya kuasa untuk mencegah kenapa luka itu terus muncul.

Bukan Pilihan, Perawat Harus Melek Politik 

Penting untuk ditegaskan: memahami politik adalah keharusan, namun terjun menjadi politisi adalah pilihan individu. Melek politik berarti peka terhadap kebijakan, tahu bagaimana memperjuangkan aspirasi profesi, dan berani bersuara di ruang-ruang publik yang menentukan nasib bersama. Melek politik juga berarti tahu kapan harus bersikap, bagaimana menyusun argumen, dan ke mana harus melapor ketika hak-hak dilanggar.

Tanpa kesadaran ini, perawat akan terus tersingkir dari arena pengambilan keputusan. Padahal, perawat adalah ujung tombak pelayanan kesehatan. Jika suara mereka tak terdengar, maka sistem kesehatan kita akan timpang—didominasi oleh aktor-aktor yang mungkin tidak memahami realitas kerja perawat di lapangan.

Perawat juga bisa menjadi politisi. Perawat bisa menjadi aktivis. Perawat bisa menjadi pemimpin daerah. Bahkan, perawat bisa menjadi Menteri Kesehatan. Tapi itu hanya bisa terjadi jika mereka menerobos sekat ilusi bahwa dunia politik bukan tempat mereka. Sebab, mau tak mau, suka tak suka, keberlangsungan hidup profesi perawat tergantung pada keputusan politik.

Kita perlu berdiri tegak dan mengatakan “Sudah saatnya perawat naik kelas” dari sekadar pelaksana menjadi pemikir dan penggerak perubahan. Dunia politik memang tampak kotor, tapi bukan berarti tidak bisa dimasuki oleh mereka yang punya idealisme. Justru dengan kehadiran orang-orang baik seperti perawat, dunia politik bisa dibersihkan dari dalam.

Baca Juga: Supaya Mengerti Arti Pentingnya Politik, DPW PPNI JABAR Menggelar Webinar Sekolah Politik Bagi Perawat

Perawat yang selama ini dikenal bersih, peduli, dan penuh kasih sayang sangat dibutuhkan untuk mengisi ruang-ruang politik yang kosong dari suara nurani. Seragam putih bukan penghalang untuk terjun ke medan kebijakan—justru ia menjadi simbol bahwa politik tidak harus kotor. Ia bisa dirawat dan disembuhkan. Dan siapa yang lebih tahu cara merawat, kalau bukan perawat?

Sumber:

Wilson DM, Underwood L, Kim S, Olukotun M, Errasti-Ibarrondo B. How and why nurses became involved in politics or political action, and the outcomes or impacts of this involvement. Nurs Outlook. 2022 Jan-Feb;70(1):55-63. doi: 10.1016/j.outlook.2021.07.008. Epub 2021 Sep 4. PMID: 34493399.

Nambo, A., & Puluhuluwa, R. (2005). MEMAHAMI TENTANG BEBERAPA KONSEP POLITIK (Suatu Telaah dari Sistem Politik). Mimbar, 2, 262–285. https://media.neliti.com/media/publications/154709-ID-memahami-tentang-beberapa-konsep-politik.pdf

Encyclopaedia Britannica. (2025). Harold Lasswell | Teori Politik, Komunikasi & Propaganda |Britannica. https://www.britannica.com/biography/Harold-Lasswell#ref748748

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *