banner 728x250

Tekanan Kerja Tinggi, Tubuh dalam Bahaya!

MediaPerawat.id – Di era modern ini, tekanan kerja yang tinggi, jam kerja yang panjang, dan tuntutan profesional yang semakin meningkat telah menyebabkan banyak pekerja mengalami kelelahan. Kelelahan bekerja bukan hanya sekadar rasa lelah fisik yang dirasakan setelah seharian bekerja, tetapi juga mencakup kelelahan mental dan emosional yang dapat berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan. Kelelahan bekerja adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan fisik, mental, dan emosional yang berkepanjangan akibat tekanan dan beban kerja yang berlebihan. 

Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, motivasi, dan kesejahteraan umum. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kelelahan bekerja (burnout) adalah fenomena yang diakibatkan oleh stres kerja kronis yang tidak berhasil dikelola.

Baca Juga : Butterfly Hug, Metode Sederhana Atasi Masalah Kecemasan dan Gangguan Mental

Salah satu dampak paling serius dari kelelahan bekerja adalah gangguan kesehatan mental. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology menunjukkan bahwa kelelahan bekerja dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres. Stres kerja kronis dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan memengaruhi fungsi otak, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap perkembangan gangguan kesehatan mental. 

Kelelahan bekerja juga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, termasuk kemampuan untuk fokus, mengingat, dan mengambil keputusan. Sebuah studi dalam Occupational Medicine menemukan bahwa individu yang mengalami kelelahan bekerja menunjukkan penurunan kemampuan kognitif yang signifikan, yang dapat berdampak negatif pada kinerja kerja mereka dan meningkatkan risiko kesalahan di tempat kerja 

Kelelahan bekerja sering kali dikaitkan dengan gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Kurangnya tidur berkualitas dapat memperburuk kelelahan dan menyebabkan siklus yang berkelanjutan, di mana kelelahan menyebabkan gangguan tidur, dan gangguan tidur pada gilirannya memperburuk kelelahan. Penelitian dalam Sleep menunjukkan bahwa gangguan tidur yang disebabkan oleh stres kerja kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolik.

Baca Juga : Hubungan Kesehatan Mental dan Fisik Perawat dengan Medical Error

Kelelahan bekerja juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Studi yang diterbitkan dalam The Lancet menemukan bahwa individu yang bekerja dalam kondisi stres tinggi dan jam kerja panjang memiliki risiko yang lebih besar untuk mengembangkan penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang memiliki keseimbangan kerja-kehidupan yang lebih baik 

Kelelahan bekerja dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Penelitian yang diterbitkan dalam Psychosomatic Medicine menunjukkan bahwa stres kerja yang berkelanjutan dapat menurunkan respons imun tubuh, meningkatkan risiko infeksi virus dan gangguan autoimun.

Kelelahan bekerja adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Gangguan kesehatan mental, penurunan fungsi kognitif, gangguan tidur, peningkatan risiko penyakit kronis, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh adalah beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari kelelahan bekerja. Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk mengambil langkah-langkah yang efektif dalam mengelola stres dan memastikan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Referensi
– Kivimäki, M., et al. (2012). “Long working hours and risk of coronary heart disease and stroke: A systematic review and meta-analysis.” The Lancet.
Cohen, S., et al. (2007). “Psychosocial stress, social networks, and susceptibility to the common cold.” Psychosomatic Medicine.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *