banner 728x250

Apa Saja Perbedaan Vaksin Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Dll?

Photo/Freepik.com

Mediaperawat.id – Vaksinasi di Indonesia telah digencarkan secara massal oleh pemerintah sejak awal 2021. Namun, banyak sekali masyarakat yang belum memahami perbedaan vaksin yang akan digunakan.

Tenaga kesehatan dan orang tua merupakan kelompok yang harus mendapatkan vaksinasi lebih dulu. Tingginya angka kematian tenaga kesehatan terutama dokter dan perawat merupakan permasalahan yang serius.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/ Menkes/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 ada tujuh jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia.

Lalu, apa saja perbedaan ketujuh vaksin tersebut? Simak penjelasan berikut ini.

1. Vaksin Sinovac

Sinovac-CoronaVac merupakan jenis vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac/China National Pharmaceutical Group. Vaksin ini merupakan jenis vaksin yang dibuat dengan menggunakan virus yang sudah dimatikan. Vaksinasi direkomendasikan untuk orang dengan riwayat penyakit komorbid yang dapat meningkatkan risiko keparahan saat terinfeksi COVID-19, seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, dan penyakit pernapasan. Efikasi dari jenis vaksin Sinovac mencapai 51% untuk mencegah penyakit simptomatik dan 100% untuk mencegah hospitalisasi.

Meskipun demikian, orang yang masih mengalami Covid-19 tidak boleh divaksinasi sampai mereka pulih dari penyakit dan telah menjalani isolasi. Selain itu, orang yang dalam kondisi sakit seperti suhu tubuh di atas 38,5 ° C harus menunda vaksinasi sampai tidak demam lagi.

SAGE merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac-CoronaVac 2 dosis (0,5 ml) yang diberikan secara intramuscular (IM). WHO merekomendasikan pemberian vaksin  2- 4 minggu antara dosis pertama dan kedua dengan dua dosis pemberian. Saat ini, di Indonesia dosis vaksin umumnya diberikan dalam interval waktu 28 hari.

2. Vaksin Merah Putih-PT Bio Farma

Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam lembaga yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan Protein rekombinan fusi, Universitas Airlangga mengembangkan Adenovirus dan Adeno-Associated Virus-Vector Based & Peptide Vaccine, Institut Teknologi Bandung dengan Adenovirus, Universitas Gajah Mada dengan pengembangan protein rekombinan, Universitas Indonesia dengan DNA, mRNA, Virus-Like-Particles dan Lembaga Eijkman mengembangkan Platform Subunit protein rekombinan  mamalia based dan yeast based. Vaksin ini diharapkan dapat diproduksi pada awal tahun 2022.

Freepik.com

3. Vaksin Novavax

Novavax merupakan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Novavax, Inc. Vaksin ini diklaim memiliki efikasi hingga 90,4%. Vaksin Novavax menunjukkan efikasi hingga 100% dalam mencegah penyakit sedang atau berat dan 91 % pada populasi dengan risiko tinggi.

Baca Juga : Keracunan Obat Dan Antidotnya (Penawar)

4. Vaksin Oxford-AstraZeneca

AstraZeneca merupakan vaksin yang diproduksi oleh perusahanan farmasi di Inggris yang bekerjasama dengan Oxford University. Vaksin ini dibuat dari versi lemah virus flu biasa yang telah dilakukan modifikasi. Vaksin ini memiliki efektivitas hingga 70%.

Vaksin AstraZeneca merupakan vaksin yang aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko COVID-19 yang sangat serius, termasuk kematian, rawat inap, dan penyakit parah. Vaksin ini direkomendasikan untuk usia 65 tahun atau lebih. Vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan 2 dosis (0,5 ml) yang diberikan secara intramuscular (IM). Pemberian vaksin ini memiliki interval waktu 8-12 minggu setelah dosis pertama.

5. Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer merupakan jenis vaksin yang diproduksi dan dikembangkan oleh Pfizer Inc., dan BioNTech, dan termasuk golongan vaksin tipe mRNA (Rahayu, 2021). Vaksin ini memiliki efektivitas mencapai 95% setelah melalui uji klinis untuk mencegah penyakit Covid-19.

Vaksin ini direkomendasikan untuk tenaga kesehatan dan orang yang memiliki usia 65 tahun atau lebih. Vaksin ini telah dibuktikan aman dan efektif pada penderita yang memiliki risiko untuk terkena penyakit parah, termasuk hipertensi, diabetes, asma, penyakit paru-paru, hati atau ginjal, serta infeksi kronis. Vaksin ini aman untuk digunakan pada usia di atas 16 tahun.

6. Vaksin Moderna

Moderna merupakan vaksin yang dikembangkan oleg ModernaTX, Inc, dengan tipe vaksin adalah mRNA. Berdasarkan uji klinis dan analisis vaksin ini memiliki efektivitas hingga 94,10%. Vaksin ini memiliki efektivitas yang cukup tinggi. Sampai saat ini, petugas kesehatan merupakan sasaran utama vaksin jenis ini di Indonesia.

Vaksin Moderna direkomendasikan untuk orang tua karena memiliki risiko tinggi apabila terkena COVID-19 yang dapat berakibat parah dan kematian. Namun, vaksin tidak boleh diberikan kepada orang yang berusia kurang dari 18 tahun sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut.

Baca Juga : Sertifikat Vaksinasi Covid-19

7. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm merupakan vaksin yang dikembangkan oleh salah sebuah perusahaan milik China China National Pharmaceutical Group yang juga serupa dengan Sinovac. Vaksin Sinopharm di uji efektifitas ketiganya mencapai angka 79%.

Vaksin ini tidak direkomendasikan untuk diberikan pada anak usia dibawah 18 tahun. Vaksin ini dapat diberikan kepada orang yang pernah menderita COVID-19. Vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan 2 dosis (0,5 ml) yang diberikan secara intramuscular (IM). WHO merekomendasikan interval 3-4 minggu setelah pemberian dosis pertama.

SAGE telah menilai data kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin secara menyeluruh dan telah merekomendasikan penggunaannya untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Dari ketujuh vaksin tersebut, ada dua jenis vaksin yang telah digunakan secara massal di Indonesia, yaitu Sinovac dan AztraZeneca. Sementara itu, pemerintah kini juga mewacanakan untuk memberikan vaksinasi Moderna untuk tenaga kesehatan. (*)

Baca Juga : Pembekuan Darah Akibat Vaksin AstraZeneca dan Johnson&Johnson

Referensi :

Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/ Menkes/12758/2020

LIPI. Diakses 2021. Vaksin Merah Putih, Wujud Kemandirian Bangsa Lawan Covid-19.

Rahayu, R. N. (2021). Vaksin covid 19 di indonesia : analisis berita hoax. 2(07), 39–49.

WHO. Diakses 2021. The Sinovac COVID-19 vaccine: What you need to know.

WHO. Diakses 2021. The Oxford/AstraZeneca COVID-19 vaccine: what you need to know.

WHO. Diakses 2021. The Sinopharm COVID-19 vaccine: What you need to know.

WHO. Diakses 2021. The Pfizer BioNTech (BNT162b2) COVID-19 vaccine: What you need to know.

WHO. Diakses 2021. The Moderna COVID-19 (mRNA-1273) vaccine: what you need to know.

WHO. Diakses 2021. 28th WHO Regulatory Update on COVID-19.

(DOK/KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *