DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Risiko kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham.
- Perubahan proses pikir: waham berhubungan dengan harga diri rendah.
Baca juga : Prospek Perawat Kesehatan Jiwa di Indonesia dan Cara Menjadi Perawat Kesehatan Jiwa
FOKUS INTERVENSI
- Tindakan Keperawatan untuk Pasien
- Tujuan
- Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar.
- Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan.
- Pasien menggunakan obat dengan prinsip lima benar.
- Tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam terapeutik.
- Berjabat tangan.
- Menjelaskan tujuan interaksi.
- Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien.
- Bantu orientasi realitas (SP 1 PASIEN)
- Tidak mendukung atau membantah waham pasien.
- Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman.
- Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari.
- Jika pasien terus-menerus membicarakan wahamnya, dengarkan tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti membicarakannya.
- Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan realitas.
- Diskusikan kebutuhan psikologis atau emosional yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah ( SP 2 PASIEN)
- Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional pasien.
- Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki.
- Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki.
- Berdiskusi tentang obat yang diminum.
- Melatih minum obat yang benar (SP 3 PASIEN)
- Bina hubungan saling percaya
- Tujuan
- Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
- Tujuan
- Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien.
- Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang dipenuhi oleh wahamnya.
- Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara optimal.
- Tindakan keperawatan
- Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien (SP 1 KELUARGA)
- Masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
- Pengertian, tnada gejala, jenis dan proses terjadinya waham
- Diskusikan dengan keluarga tentang hal berikut
- Cara merawat pasien waham di rumah
- Follow up dan keteraturan pengobatan.
- Lingkungan yang tepat untuk pasien.
- Melatih dan mempraktikan cara merawat pasien dengan waham (SP 2 KELUARGA)
- Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat) serta tindak lanjut pasien setelah pulang (SP 3 KELUARGA)
- Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan konsultasi segera.
- Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien (SP 1 KELUARGA)
- Tujuan
Baca juga : Asuhan Keperawatan Jiwa – Klien dengan Halusinasi
EVALUASI
- Pasien mampu melakukan hal berikut
- Mengungkapkan keyakinannya sesuai dengan kenyataan.
- Berkomunikasi sesuai kenyataan.
- Menggunakan obat dengan benar dan patuh.
- Keluarga mampu melakukan hal berikut
- Membantu pasien untuk mengungkapkan keyakinannya sesuai kenyataan.
- Membantu pasien melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pasien.
- Membantu pasien menggunakan obat dengan benar dan patuh.
Daftar Referensi :
Direja, Ade Herman Surya. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika
Keliat, Budi Anna. (2009). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: ECG.
Sadock, Benjamin J., Virginia A. Sadock. (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sandock (Edisi 2). Jakarta : EGC