Opini  

Lima Tips Menggunakan Media Sosial Bagi Perawat

Photo://Freepik.com

Mediaperawat.id – Media sosial adalah platform digital yang memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi dan hiburan yang membagikan konten berupa teks, gambar maupun video. Bermain media sosial saat ini menjadi bagian dari kehidupan yang tak bisa dihindarkan bagi siapa saja termasuk perawat.

Melalui media sosial, ada banyak aliran informasi yang dapat diterima dan bahkan kita kirimkan juga melalui konten yang diunggah baik dalam bentuk teks maupun gambar. Dalam hal ini seorang perawat harus memperhatikan beberapa hal dalam bermedia sosial yakni mengetahui kapan dan bagaimana menggunakan media sosial dengan benar serta memastikan privasi diri sendiri dan pasien tetap terjaga.

Penggunaan media sosial yang tidak didasari dengan pemahaman tentang dua hal diatas memungkinkan seseorang dapat berurusan dengan tanggung jawab yang besar. Bahkan, hal itu juga dapat berdampak pada pemberhentian tugas sebagai seorang perawat profesional.

Tips Penggunaan Media Sosial Bagi Perawat

Ibarat pisau yang bermata dua, media sosial memiliki dampak positif dan juga dampak negatif bagi penggunanya. Di satu sisi, media sosial dapat dijadikan sebagai platform untuk meningkatkan personal branding seorang perawat sehingga membantu dalam meningkatkan karir.

Baca juga : Potensi Bisnis Media Massa di Kalangan Profesi Perawat

Namun, di lain sisi kita juga telah menemukan  fakta bahwa ada beberapa perawat profesional yang harus berurusan dengan pihak lain dan bahkan putus karirnya karena kurang bijak dalam penggunaan media sosial.

Nah, agar aman dan mendapat dampak positif dari penggunaan media sosial, berikut adalah beberapa tips yang bisa coba kamu terapkan saat menggunakan media sosial sebagai perawat profesional.

1. Lindungi Privasi Pasien

Seorang perawat dalam menjalankan tugasnya ia harus berpedoman pada Kode Etik Perawat Indonesia. Adapun pada salah satu kode etik antara perawat dan klien disebutkan bahwa perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Berdasarkan hal itu, seorang perawat hendaknya memperhatikan privasi pasien saat membagikan informasi di media sosial baik dalam bentuk tulisan, foto, atau pun dalam bentuk video. Dalam hal ini, ketika hendak memposting konten baik berupa gambar atau teks yang berkaitan dengan pasien seorang perawat hendaknya berpikir dua kali terlebih dahulu. 

2. Jangan Mengunggah Informasi Pribadi

Selain menjaga privasi pasien, seorang perawat juga hendaknya menjaga privasi dirinya dengan cara tidak mengunggah informasi yang bersifat pribadi di media sosial. Hal ini penting untuk dilakukan guna menjaga keamanan data dan privasi diri sendiri dari berbagai potensi kejahatan yang bisa muncul di media sosial.

Baca juga : Bisakah Perawat Bekerja di Dua Tempat? Lalu Apa Saja Syaratnya?

Mungkin bagi sebagian orang memposting informasi pribadi mungkin tidak terasa seperti masalah besar karena orang lain melakukannya. Beberapa aplikasi sosial bahkan mendorong perilaku tersebut. Misalnya memposting tempat makan malam atau bepergian akan memberi tahu orang-orang bahwa kamu tidak ada di rumah. Memposting status hubungan Anda dapat menunjukkan bahwa Anda hidup sendiri. 

3. Ketahui Kebijakan Penggunaan Media Sosial di Tempat Tugas

Sebagian intansi atau fasilitas layanan kesehatan mungkin memiliki kebijakan tersendiri tentang penggunaan media sosial dan keperawatan. Sebuah instansi secara hukum mungkin tidak dapat mencegah seorang karyawan (perawat) untuk memposting sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaannya baik aktivitas sehari-hari, keluhannya selama bertugas, atau bahkan memposting kebijakan instansi tempatnya bertugas.

Namun, dari postingan tersebut bisa jadi memiliki dampak yang besar yang kemudian dipandang sebagai tindakan indisipliner oleh instansi tersebut sehingga berakhir pada hukuman dan pemberhentian tugas. Untuk itu, ketahuilah kebijakan penggunaan media sosial di tempat kamu bertugas.

4. Pisahkan Informasi Pribadi dan Profesional Online Anda

Tips berikutnya dalam menggunakan media sosial adalah memisahkan antara informasi pribadi dan profesional. Pasalnya, 40-60 perekrut kerja menggunakan media sosial untuk menyaring pelamar. Pada tahun 2015, pakar hubungan masyarakat merekomendasikan untuk membuat garis antara pribadi dan profesional dengan memposting konten pribadi ke profil pribadi dan sebaliknya.

Namun, saat ini strategi tersebut tidak lagi efektif karena pencarian media sosial lebih canggih, dan siapa saja termasuk perekrut kera atau manajemen dapat menemukan semua hal yang telah kamu unggah termasuk unggahan yang sifatnya negatif. 

Sebagai opsi, kamu mungkin dapat membuat dua akun media sosial yakni akun profesional dan akun pribadi. Akun  profesional di media sosial yang dapat dilihat dan diikuti oleh siapa saja dan melalui akun tersebut, kamu dapat berjejaring dengan profesional keperawatan lainnya dan memposting konten yang bermanfaat terhadap dunia profesi perawat.

Kemudian, untu akun pribadi kamu dapat membatasinya hanya untuk keluarga dan teman dekatmu. Melalui akun tersebut, kamu dapat membagikan informasi yang berkaitan dengan diri sendiri, mulai dari hobbi, hal yang kamu baca, dan lain-lain.

5. Saring Sebelum Sharing

Perlu diingat bahwa semua hal yang kamu posting di media sosial itu bersifat permanan meskipun kamu telah menghapusnya. Di mana semua informasi yang telah kamu unggah tersebut tetap tersimpan pada platform media sosial yang kamu gunakan.

Untuk itu, gunakanlah prinsip saring sebelum sharing dalam membagikan informasi di media sosial sehingga media sosial tidak merugikanmu di kemudian hari. 

Menjadikan Media Sosial Sebagai Penunjang Karier

Mengikuti kode etik keperawatan dan pedoman bermedia sosial yang baik dapat mencegah kamu dari konsekuensi negatif terhadap pasien dan karir mu. Namun, perlu kamu perhatikan bahwa mengikuti keduanya bukan berarti kamu menghindari media sosial. Pasalnya, media sosial dalam hal ini memiliki dampak positif yang dapat kamu ambil guna menunjang karir mu menjadi lebih gemilang.

Seorang perawat dapat menemukan banyak informasi tentang dunia keperawatan dan pengembangan diri seorang perawat di media sosial.  Misalnya, melalui media sosial kamu dapat mengakses data dan hasil penelitian terbaru dalam dunia keperawatan sehingga kamu tetap up to date terhadap profesi yang kamu jalani.

Kemudian, media sosial juga dapat menyajikan berbagai isu dan tren baru yang berkaitan dengan keperawatan sehingga dapat kamu jadikan sebagai acuan untuk menggelar diskusi dan kolaborasi dalam dunia keperawatan.

Melalui medoa sosial, seorang perawat juga dapat menjadi influencer yang berperan dalam memberikan edukasi dan informasi terkini mengenai kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat. Hal ini dapat bermanfaat bagi dunia keperawatan dan juga personal branding-mu.

Daftar Referensi:

Kode Etik Perawat Indonesia, Diakses dari https://ppni-inna.org.

Gayle Morris,BSN, MSN. (2022). 7 Tips For Using Social Media as a Nursing Professional. Diambil kembali dari https://nursejournal.org/

Exit mobile version