Mediaperawat.id – Jakarta. Universitas Mohammad Husni Thamrin (UMHT) Jakarta meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Torehan prestasi ini diberikan atas terbitnya buku “Curhatan MESRA (Menulis Bersama) Sang Perawat: Cerita Inspiratif Perawat dalam Perjalanan Seumur Hidup” sebagai buku Antologi Karya Mahasiswa Keperawatan Terbanyak.
Ditulis oleh 134 mahasiswa Keperawatan Program Alih Jenjang, Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Kesehatan, UMHT. Serta dua dosen Program Studi Keperawatan Fakultas Kesehatan UMHT sebagai pengampu mata kuliah Kewirausahaan dalam Keperawatan berlatarbelakang pendidikan dan pengalaman di bidang Keperawatan.
Juga satu dosen praktisi yang berlatarbelakang pengalaman sebagai penulis buku Antologi sekaligus pemilik Azkiya Publishing.
Penghargaan piagam MURI telah diserahkan secara simbolis oleh pengurus MURI kepada Ketua Program Studi Keperawatan Ns.Neli Husniawati,S.Kep., M.Kep, pada 16 Februari 2024 di kantor MURI Jakarta.
Atas prestasi karya mahasiswa tersebut, UMHT merayakan dengan mengadakan serangkaian acara yaitu kuliah umum bertajuk “Menggurat Cerita Digital: Merangkai Cerita dan Inovasi di Era Nursing Informatics” di auditorium Dr.Abdul Radjak, UMHT, Jakarta Timur, Kamis (22/2/2024).
Rektor UMHT, dr. Daeng Mohammad Faqih, S.H, M.H., mengapresiasi prestasi yang ditorehkan mahasiswanya mendapatkan penghargaan dari MURI.
Menurutnya, buku ini sumbangsih dari 134 mahasiswa Keperawatan UMHT ditambah 3 dosen menulis secara bersama-sama Cerita Kehidupan Perawat. Ternyata cerita suka duka mereka yang dituangkan dalam buku itu menjadi catatan MURI.”
“Dengan menerima penghargaan rekor MURI, buku ini telah menegaskan keunggulan dalam memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu Keperawatan di Indonesia,” ujar Daeng.
Lebih lanjut Daeng menjelaskan, buku Curhatan MESRA (Menulis Bersama) Sang Perawat : Cerita Inspiratif Perawat dalam Perjalanan Seumur Hidup”, adalah product output mata kuliah Kewirausahaan dalam Keperawatan.
Karya besar ini merupakan karya kolaboratif para mahasiswa Keperawatan Program Alih Jenjang yang menceritakan satu pengalaman paling berkesan selama hidup dalam satu karya yang dapat menjadi penghibur, menginspirasi para pembaca serta cermin kehidupan profesi perawatan.
“Para mahasiswa itu sebenarnya bukan sekedar menulis biasa, tapi karya tersebut lahir dari pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, karena kami dorong supaya mereka bisa berinisiatif, kreatif dan inovasi. Nah, salah satu bentuknya kreativitas dan inovasinya yaitu dalam bentuk tulisan,” ungkap Daeng.
“Buku ini dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa bahwa literasi yang dilakukan melalui metode menulis dapat menjadi bagian dari bidang Kewirausahaan dalam Keperawatan,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, drg.Abdul Firman perwakilan dari Yayasan Abdul Radjak, juga mengapresiasikan torehan prestasi penghargaan dari MURI kepada UMHT atas karya buku yang ditulis oleh 134 mahasiswa dan 3 dosen.
“Inovasinya cukup kreatif. Ini suatu terobosan yang baik, sekarang ini kemampuan orang untuk menulis itu kan terbatas. Biasanya nulis dengan bahasa tidak baku,” ujar drg.Abdul Firman.
Namun menurutnya, buku ini luar biasa menimbulkan gairah penulis menjadi sebuah cerita yang mudah dipahami pembacanya.
“Seorang menulis yang paling gampang ya nulis pengalaman dia sendiri, nggak harus nyontek, cari referensi di perpustakaan, atau manapun. Ya cerita-cerita dia saja. Jadi bisa nulis buku ini, dan setelah saya baca ya memang isinya tentang pengalaman pribadi paling gampang untuk dituangkan,” ujarnya.
drg.Abdul Firman juga menegaskan, tenaga kesehatan itu bukan hanya berpikir sebagai karyawan atau pekerja, tapi juga harus bisa berpikir sebagai seorang enterpreuner.
“Dan kebetulan profesi kesehatan itu yg paling sangat berpotensi untuk jd seorang interpreuner,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, dokter gigi, bisa buka praktek sendiri, begitu pula bidan bisa mempunyai klinik.
“Ini merupakan suatu entitas bisnis, jadi nggak dihasilkan kalau tidak diajarkan di tempat dia sekolah. Dan buku Curhatan MESRA (Menulis Bersama) Sang Perawat : Cerita Inspiratif Perawat dalam Perjalanan Seumur Hidup, bukti terobosan yang inovatif bisa melahirkan kewirausahaan,” ujarnya.
Ketua Program Studi Keperawatan Ns.Neli Husniawati,S.Kep., M.Kep, menambahkan, sesuai dengan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), lulusan dari perguruan tinggi harus mempunyai wawasan kewirausahaan. Dan di Program Studi Keperawatan UMHT juga mengusung visi ini yaitu menjadi lulusan yang mempunyai jiwa enterpreuner.
Baca Juga : 21 Kampus dengan Jurusan Ilmu Keperawatan di Jakarta
“Nah dalam studi program ilmu Keperwatan ini kewirausahaan seperti apa yang ingin kita tampilkan. Kita ingin mencoba menampilkan dari sisi yang berbeda, salah satunya dari hobi. Sehingga dari hobi bisa dijadikan bentuk enterpreuner yang bisa mengasilkan bisnis ke depannya,” kata Neli.
“Jadi memang kita paksa mereka untuk bisa menulis. Alhamdulillah pada kegiatan hr ini sudah didapatkan 5 buku dari 134 mahasiswa yang sudah menulis berdasarkan pengalaman mereka,” tambahnya.
Topiknya juga bebas, namun berkisah pengalaman mereka sepanjang kehidupan. Seperi kisah percintaan, profesi mereka sebagai perawat atau mengisahkan tentang keluarganya.
Rencana ke depan buku karya para mahasiswa UMHT akan dipasarkan sinergi dengan penerbit lain. Namun saat ini menurut Neli, pihaknya baru membuka open pre order mengingat masih dalam tahap pemula.
“Tetap semangat untuk memasarkan buku ini dan berharap jadi best seller. Kami juga akan adakan bedah buku yang sasaran lebih kepada profesi Keperawatan dengan melibatkan organisasi profesi yaitu PPNI (Persatuan Perawatan Nasional Indonesia),” tandasnya. (*)
