banner 728x250

Prosedur Khusus Penilaian Glascow Coma Scale (GCS)

Pengertian Prosedur

Glasgow Coma Scale (GCS) adalah suatu skala neurologik yang dipakai untuk menilai secara obyektif derajat kesadaran seseorang. GCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Graham Teasdale dan Bryan J. Jennett, professor bedah saraf pada Institute of Neurological Sciences, Universitas Glasgow. GCS kini sangat luas digunakan oleh dokter umum maupun para medis karena patokan / kriteria yang lebih jelas dan sistematis.( Adeleye, 2012)

Glasgow Coma Scale (GCS) adalah alat diagnostik yang sudah sejak lama menjadi alat untuk mengevalusi tingkat kesadaran pasien, menilai status klinis pasien, dan menjadi alat prognosis untuk pasien cedera kepala. Skor GCS menjadi standar pengukuran fungsi neurologis pada pasien dengan perubahan status mental oleh karena penyebab apapun, termasuk cedera kepala. Glasgow Coma Scale merupakan faktor penting yang harus diukur pada pasien cedera kepala. Selain digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien secara kuantitatif, GCS juga digunakan untuk memprediksi risiko kematian di awal trauma.(Christensen, B. Medscape, 2014).

Indikasi Prosedur

Setiap pasien yang dianjurkan untuk pemeriksaan tingkat kesadara. beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, yaitu:

  1. Demensia
  2. Cedera kepala berat
  3. Syok
  4. Penyakit jantung
  5. Penyakit hati
  6. Gagal ginjal
  7. Hipoglikemia
  8. Stroke

Alat dan Bahan Prosedur

Buku catatan bila perlu

Sistematika Prosedur

Prosedur Pemerikaan Beberdaarkan dengna KEPMENKES No. 856/ MENKES/SK/IX/2009 tentang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit adalah

  1. PERSIAPAN PASIEN
    • Identifikasi pasien
    • Jelaskan tindakan/prosedur yang akan dilakukan pada keluarga
    • Atur posisi dan privasi pasien
  2. PELAKSANAAN
    • Cuci tangan dengan 6 langkah
    • Pemeriksaan mata (eye)
    • Pasien spontan membuka mata: skor 4
    • Pasien membuka mata berdasarkan perintah: skor 3
    • Pasien membuka mata berdasarkan rangsang nyeri: skor 2
    • Tidak memberi respon: skor 1
    • Pemeriksaan verbal
    • Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar, jelas dan cepat (orientasi baik): skor 5
    • Pasien menjawab pertanyaan dengan kalimat yang kacau (bingung): skor 4
    • Pasien mengeluarkan kata-kata yang kacau: skor 3
    • Pasien mengeluarkan suara yang tidak dapat dimengerti (mengerang/bergumam): skor 2
    • Tidak memberi respon: skor 1
    • Pemeriksaan motorik
    • Pasien dapat mengikuti perintah: skor 6
    • Pasien melokalisasi nyeri yang diberikan: skor 5
    • Pasien menjauhi rangsang nyeri: skor 4
    • Pasien fleksi abnormal atau dekortikasi (fleksi pada siku atau pada pergelangan tangan, membuat kepalan tangan): skor 3
    • Pasien extensi abnormal atau deserebrasi (ekstensi pada siku biasanya selalu disertai fleksi spastik pada pergelangan tangan): skor 2
    • tidak memberi respon: skor 1
    • hasil pemeriksaan tingkat kesadaran dengan pemeriksaan GCS disajikan dengan simbol E….V…..M……
  3. TERMINASI
    • Menginformasikan kepada keluarga mengenai hasil pemeriksaaan
    • Merapikan pasien Mencuci tangan dengan 6 langkah
    • Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

Hal – hal yang Perlu Diperhatikan

Pada pemeriksaan GCS, respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu

  1. Reaksi membuka mata (eye)
    • Nilai (4) mata spontan membuka: pasien membuka matanya tanpa rangsangan eksternal.
    • Nilai (3) membuka mata : pasien membuka matanya ketika ia di respon terhadap rangsangan verbal.
    • Nilai (2) membuka mata terhadap rangsangan yang menyakitkan atau ketika diberi rangsangan nyeri: pasien membuka mata nya setelah stimulus menyakitkan diterapkan.
    • Nilai (1) tidak ada yang membuka mata: mata tidak pembukaan verbal atau dengan rangsangan nyeri yang menyakitkan. (Christensen, B. Medscape, 2014).
  2. Pembicaraan (verbal)
    • Nilai (5) berorientasi: Pasien mampu menjawab pertanyaanpertanyaan waktu, tempat, dan orang dengan benar.
    • Nilai (4) bingung (Disoriented): Pasien tidak mampu menjawab satu atau lebih dari tiga pertanyaan orientasi (waktu, tempat, dan orang) dengan benar.
    • Nilai (3) kata-kata yang tidak tepat: Pasien memiliki acak atau seruan diartikulasikan pidato dan tidak memiliki percakapan dalam pertukaran percakapan berkelanjutan mereka mencetak skor (3)
    • Nilai (2) suara tidak komprehensif: mengerang Pasien (tidak ada kata-kata) dan mengerang dengan atau tanpa stimulasi eksternal mmaka skornya (2)
    • Nilai (1) tidak ada respon verbal: Pasien tidak membuat suara atau gerakan minimal bahkan ketika rangsangan nyeri yang menyakitkan diterapkan masih tidak ada respon (Christensen, B. Medscape, 2014)
  3. Gerakan (motorik)
    • Nilai (6) mematuhi perintah: Pasien mampu melakukan tugas-tugas sederhana.
    • Nilai (5) localized nyeri: upaya Pasien untuk menghapus sumber rangsangan yang menyakitkan dengan menggunakan nya / tangannya atau mencoba untuk memindahkan / nya bahunya jauh dari rangsangan yang menyakitkan.
    • Nilai (4) penarikan terhadap nyeri: Pasien mencoba untuk memindahkan tangannya atau kaki ketika rangsangan yang menyakitkan diterapkan pada jarijarinya atau jari-jari kakinya.
    • Nilai (3) abnormal fleksi (decortication): ketika rasa sakit pusat diterapkan pada siku, pergelangan tangan, dan jari fleksi dan digambar di atas dada. Kedua lengan adduksi dan ditutup pada dinding dada.
    • Nilai (2) abnormal ekstensi (decerebration): ketika rasa sakit sentral berlaku, pasien akan telah memperkuat siku dan rotasi internal bahu dan fleksi pergelangan tangan dan jari. Kedua lengan adduksi dan ditutup pada dinding dada. Pasien mungkin memiliki ekstensi di / kakinya dengan plantar fleksi.
    • Nilai (1) tidak ada respon: Pasien tidak menunjukkan dan gerakan anggota tubuh ketika rasa sakit pusat diterapkan. (Christensen, B. Medscape, 2014).

Daftar Referensi

Formulir. (n.d.). KEPMENKES No. 856/ MENKES/SK/IX/2009 tentang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Retrieved September 30, 2021, from https://sardjito.co.id/sardjitowp/wp-content/uploads/2015/12/kepmenkes-856-thn-2009-standar-IGD.pdf

Christensen, B. Medscape (2014). Drugs & Diseases. Glasgow Coma Scale – Adult.Patient Info. Glasgow Coma Scale (GCS).

Adeleye, Amos O. dkk, 2012, “Physicians’ knowledge of the Glasgow Coma Scale in a Nigerian university hospital: is the simple GCS still too complex?”. Original Research Article, Volume 3, Article28,http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3297815/pd f/fneur-03-00028.pdf, 28 November 2015

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *