banner 728x250

8 Macam Gangguan Kebutuhan Elektrolit

Foto : Ilustrasi/ Dok. Freepik.com

Mediaperawat.id – Setiap cairan dalam tubuh manusia mempunyai komponen normal yg sudah tersedia. Apabila terjadi perubahan baik kelebihan maupun kekurangan maka tubuh akan merespon dengan keluhan dan tanda gejala yg ditimbulkan. Oleh karena itu penting bagi sejawat Ners untuk bisa mengenal 8 Macam gangguan kebutuhan cairan, berikut penjelasannya :

  1. Hiponatremia
    Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma sebanyak < 135 mEq/L, rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran mukosa kering. Hiponatremia disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, misalnya ketika tubuh mengalami diare yang berkepanjangan.
  2. Hipernatremia
    Hipernatremia merupakan suatu keadaan yakni kadar natrium dalam plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/L. Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air yang berlebihan sementara asupan garam sedikit.
  3. Hipokalemia
    Hipokalemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hipokalemia dapat terjadi dengan sangat cepat. Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang mengalami diare berkepanjangan, juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah-muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak beraturannya denyut jantung (aritmia), penurunan bising usus, serta turunnya kadar kalium plasma hingga kurang dari 3,5 mEq/L.
  4. Hiperkalemia
    Hiperkalemia merupakan suatu keadaan kadar kalium dalam darah tinggi, sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah urine dan diare, adanya kecemasan dan iritabilitas, serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/L.
  5. Hipokalsemia
    Hipokalsemia merupakan kondisi kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam
    plasma kurang dari 4,3 mEq/L, kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok, serta kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.
  6. Hiperkalsemia
    Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan mengonsumsi vitamin D secara berlebihan, ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma mencapai lebih dari 4,3 mEq/L.
  7. Hipomagnesia
    Hipomagnesia merupakan kondisi kekurangan kadar magnesium dalam darah, ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi, hipertensi, disorientasi, dan konvulsi. Kadar magnesium dalam darah mencapai kurang dari 1,3 mEq/L.
  8. Hipermagnesia
    Hipermagnesia merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam darah, ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium mencapai lebih dari 2,5 mEq/L.

Baca Juga : Kebutuhan Cairan & Prosedur Tindakan Keperawatan

Sumber :

  • Hidayat, A. Aziz Alimul. & Uliyah, Musrifatul. 2016. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *