Mediaperawat.id – Bali, Upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang berkualitas, profesional dan beretika menjadi keinginan bagi Forum Keperawatan Indonesia.
Hal itu pula menjadi harapan dari Ketua Forum Komite Keperawatan Indonesia periode 2023-2028 terpilih untuk mengajak seluruh personil Komite Keperawatan di Indonesia dalam meningkatkan kinerja dan transformasi Komite Keperawatan di rumah sakit dan puskesmas.
Forum Komite Keperawatan Indonesia kembali melakukan pertemuan ilmiah nasional dan lokakarya nasional ke-3 (PILNAS 3 Komkep) setelah hampir 4 tahun tidak melakukan pertemuan secara luring.
Kegiatan PILNAS-3 Forum Komite Keperawatan Indonesia berlangsung pada tanggal 15-17 September 2023 di Bali, dihadiri oleh para praktisi Komite Keperawatan secara nasional dari Aceh hingga Papua.
Adapun peningkatan profesionalitas personil Komite Keperawatan tetap menjadi tujuan pertemuan ini, sesuai dengan tujuan terbentuknya Forum Komite Keperawatan Indonesia.
Erwin selaku Ketua Forum Komite Keperawatan Indonesia dalam sambutannya, menyampaikan bahwa peran Komite Keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan sangat penting bagi tenaga keperawatan dalam menjalankan praktiknya.
Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Kementerian Kesehatan, Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan RI diwakili Irna Lidiawati selaku Ketua Tim Kerja Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kemenkes RI.
Dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom dan Ketua DPW PPNI Provinsi Bali I Gusti Ngurah K Sukardarma dan para undangan lainnya.
Irna Lidiawati menyampaikan materi kebijakan penguatan peran komite keperawatan di rumah sakit dan puskesmas dalam UU No.17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dan dikatakannya bahwa di regulasi yang ada saat ini tetap memberikan gambaran bagaimana peran penting Komite Keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan dalam meningkatkan mutu dan profesionalitas tenaga keperawatan.
Nara sumber penting lainnya yang hadir pada pertemuan ini adalah Amelia K selaku Ketua Konsil Keperawatan Indonesia, dan disampaikannya bahwa peran konsil keperawatan dalam pengembangan mutu dan kompetensi tenaga keperawatan Indonesia, khususnya bagi tenaga keperawatan di fasilitas keperawatan di rumah sakit.
Selanjutnya, Amelia K juga mengungkapkan bahwa regulasi terkini tentang Surat Tanda Registrasi (STR) bagi tenaga kesehatan yang berlaku seumur hidup.
Saat pemaparan materinya pula, peran penting Komite Keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan mutu dan profesional tenaga perawatan untuk menjalankan praktik sesuai dengan standar kompetensi dan kode etik.
Komite Keperawatan dalam tugasnya juga mendukung suksesnya akreditasi rumah sakit hal ini disampaikan oleh Rr Tutik Sri Hariyati selaku wakil dari Komite Akreditasi Rumah Sakit yang hadir dalam pertemuan ini dengan menyampaikan paparan tentang Penguatan Peran Komite Keperawatan.
Upaya peningkatan mutu dan professional tenaga keperawatan juga dilakukan di tingkat pelayanan primer melalui Peran Dinas Kesehatan dalam pengelolaan Komite Keperawatan di Puskesmas disampaikan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Indonesia diwakili Nurhandini Eka Dewi dari Pengurus Pusat ADINKES.
Dalam pertemuan ini hadir pula nara sumber dari Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) diwakili I Gusti Ngurah K Sukadarma selaku Koordinator Wilayah III DPP PPNI, sementara materi yang disampaikannya adalah Peran organisasi profesi dalam menjamin aspek disiplin serta legal praktik keperawatan di rumah sakit dan puskesmas.
Baca Juga : Memilukan Pemerintah Brebes Tak Satupun Adakan Formasi PPPK 2023 Untuk Nakes
Berbeda dengan PILNAS 2 yang dilaksanakan pada tahun 2019, pada PILNAS 3 ini dilakukan workshop tentang Tata Kelola Komite Keperawatan di rumah sakit juga dibuka kelas tersendiri tentang workshop Tata Kelola Komite Keperawatan di Puskesmas dengan menghadirkan praktisi Perawat yang ada di puskesmas sebagai penyelenggara Komite Keperawatan Komunitas di Dinas Kesehatan Banyumas. (*)
Sumber : ppni-inna.org
