banner 728x250
SPO  

Ketentuan Khusus : Buku Pedoman Standar Prosedur Operasional (SPO) Keperawatan

Sumber : IG @medicampnursing

A. Definisi

Standar Prosedur Operasional (SPO) Keperawatan merupakan suatu perangkat instruksi atau langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin yang dikerjakan oleh perawat yang dibuat oleh fasilitas pelayanan keperawatan atau Kesehatan berdasarkan standar profesi.

B. Jenis dan Ruang Lingkup

Standar Prosedur Operasional (SPO) dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

SPO Profesi (Keilmuan atau Teknis)

SPO ini memuat rincian proses penyelesaian suatu aktifitas perawat dalam rangka pemberian asuhan keperawatan kepada pasien/ klien berupa tindakan/ keterampilan keperawatan yang dikerjakan oleh satu orang perawat (atau satu tim kerja), baik tindakan yang bersifat observasi, teurapeutik, edukasi, maupun kolaborasi. Beberapa contohnya yaitu :

  • SPO Pemantaun Gerak Janin
  • SPO Pemberian Foto Terapi Foto Neonatus
  • SPO Latihan Pernapasan
  • SPO Dukungan Doping Keluarga

SPO Pelayanan

SPO ini memuar proses kerja yang bersifat manajerial yang berhubungan dengan pemberian pelayanan keperawatan kepada pasien/ klien, seperti :

  • SPO Penerimaan Pasien Baru
  • SPO Penjadwalan Dinas Perawat Di Ruangan
  • SPO Pemulangan Pasien
  • SPO Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
  • SPO Handover  antar shift dan sebagainya

SPO Administrasi

SPO ini mengatur tatacara kegiatan dalam organisasi, termasuk hubungan antar unit kerja dan kegiatan-kegiatan non-keperawatan, seperti :

  • SPO Rekrutmen dan kredensial perawat
  • SPO Orientasi Perawat Baru
  • SPO Pendelegasian Tugas Keperawatan
  • SPO Pengembalian Cuti Perawat
  • SPO Penyimpanan Rekam Medis, dan sebagainya

Ruang lingkup dari buku Pedoman SPO Keperawatan ini hanya memuat SPO Profesi (Keilmuan atau Teknis) belum mencakup SPO Pelayanan dan SPO Administrasi.

C. Klasifikasi

Pedoman SPO keperawatan ini menggunakan system klasifikasi yang sama dengan klasifikasi SDKI, SLKI, dan SIKI. Sistem klasifikasi di adaptasi dari system klasifikasi Internasional Classification of Nursing Practice (ICNP) yang dikembangkan oleh International Council of Nursing (ICN) sejak tahun 1991. Secara skematis, klasifikasi Standar Intervensi Keperawatan Indonesia ditujukan pada skema 3.1 (Doenges at al, 2019; Wake &  Coeen, 1998). Pengklasifikasian prosedur keperawatan dimaksudkan untuk memudahkan penelusuran prosedur keperawatan, memudahkan untuk memahami beraneka ragam prosedur keperawatan yang sesuai dengan area praktik dan/ atau cabang disiplin ilmu.

BACA JUGA : Pentingnya Buku Pedoman SPO Keperawatan

Sistem klasifikasi Pedoman SPO keperawatan terdiri atas 5 (lima) kategori dan 14 (empat belas) subkategori dengan uraian sebagai berikut :

1. Fisiologi

Kategori prosedur keperawatan yang ditujukan untuk mendukung fungsi fisik dan regulasi homeostasis, yang terdiri dari :

  • Respirasi, yang memuat kelompok prosedur keperawatan yang memulihkan fungsi pernafasan dan oksigenisasi
  • Sirkulasi, yang memuat kelompok prosedur yang memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah
  • Nutrisi dan Cairan, yang memuat kelompok prosedur yang memulihkan fungsi gastrointestinal, metabolisme dan regulasi cairan/ elektrolit
  • Eliminasi, memuat kelompok prosedur yang memulihkan fungsi eliminasi fekal dan urinarian
  • Aktifitas dan Istirahat, yang memuat kelompok prosedur yang memulihkan fungsi musculoskeletal, penggunaan energi serta istrirahat/ tidur
  • Neurosensori, memuat kelompok prosedur yang memulihkan fungsi otak dan saraf
  • Reproduksi dan Seksualitas, yang memuat kelompok prosedur yang melibatkan fungsi reproduksi dan seksualitas.

2. Psikologi

Kategori prosedur keperawatan yang ditujukan untuk mendukung fungsi  dan proses mental, yang terdiri atas :

  • Nyeri dan Kenyamanan, yang mumuat kelompok prosedur yang meredakan nyeri dan meningkatkan kenyamanan
  • Integritas Ego, yang memuat kelompok prosedur yang memulihkan kesejahteraan diri sendiri secara emosional
  • Pertumbuhan dan Perkembangan, yang memuat kelompok prosedur yang memulihkan fungsi pertumbuhan dan perkembangan

3. Perilaku

Kategori prosedur keperawatan yang ditujukan untuk mendukung perubahan perilaku atau pola hidup sehat, yang terdiri atas :

  • Kebersihan Diri, yang memuat kelompok prosedur yang memulihkan perilaku sehat dan merawat diri
  • Penyuluhan dan pembelajaran, yang memuat kelompok prosedur yang meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku sehat.

BACA JUGA : Cara Penggunaan Buku 3S (SDKI, SLKI, SIKI)

4. Relasional

Kategori Prosedur Keperawatan yang diajukan untuk mendukung hubungan interpersonal atau interaksi sosisal, terdiri atas:

  • Interaksi Sosial,yang memuat kelompok prosedur yang memulihkan hubungan antara individu dengan individu lainnya.

5. Lingkungan

Kategori prosedur keperawatan yang ditujukan untuk mendukung keamanan lingkungan dan menurunkan resiko gangguan Kesehatan, yang terdiri atas:

  • Keamanan dan Proteksi, yang memuat kelompok prosedur yang meningkatkan keamanan dan menurunkan resiko cedera akibat ancaman dari lingkungan internal maupun eksternal.

Pengklasifikasian prosedur keperawatan dilakukan berdasarkan analisis kesetaraan (similarity analysis) dan penilaian klinis (clinical judgement). Prosedur keperawatan yang bersifat multikategori atau dapat diklasifikasikan kedalam lebih dari satu kategori, maka diklasifikasikan berdasarkan kecenderungan yang paling dominan pada salah satu kategori/sukategori. Pada proses pengklasifikasian dihindari terjadi rujukan silang (cross-referencing), sehingga setiap satu prosedur keperawatan hanya diklasifikasikan kedalam satu kategori/subkategori.

BACA JUGA : Tips dan Trik Penyusunan Laporan Asuhan Keperawatan

D. Komponen

Setiap prosedur keperawatan pada pedoman ini terdiri atas lima komponen yaitu label, definisi, diagnosis keperawatan, luaran keperawatan dan prosedur, dengan uraian sebagai berikut:\

1. Label

Komponen ini merupakan judul atau nama dari prosedur keperawatan yang merupakan kata kunci untuk memperoleh informasi terkait prosedur keperawatan tersebut. Label intervensi keperawatan terdiri dari beberapa kata yang diawali dengan kata benda (nomina), bukan kata kerja (verba), yang berfungsi sebagai deskriptor atau penjelas dari prosedur keperawatan.

2. Definisi

Komponen ini merupakan makna dari label prosedur yang berisi penjelasan tentang istilah ysng mungkin sulit dipahami atau dapat menyebabkan kesalahpahaman. Definisi prosedur diawali dengan kata kerja (verba) berupa perilaku yang dilakukan oleh perawat, bukan perilaku pasien.

3. Diagnosis Keperawatan

Komponen ini memuat lebel diagnosi keperawatan yang terkait dengan prosedur keperawatan. Diagnosis keperawatan mengacu pada SDKI

4. Luaran Keperawatan

Komponen ini memuat lebel luaran keperawatan yang terkait dengan prosedur keperawatan. Luaran keperawatan mengacu pada SLKI.

5. Prosedur

Komponen ini merupakan rangkaian Langkah-langkah untuk menyelesaikan proses kerja rutin yang dikerjakan oleh perawat untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian pasien/ klien dalam merawat dirinya. Komponen ini merupakan kalimat-kalimat instruksi yang diawali dengan kata kerja (verba) dan tersusun secara sekuensial. Komponen ini merupakan turunan atau rincian dari Intervensi Keperawatan yang terdapat dalam SIKI.

BACA JUGA : Cara Menentukan Prioritas Diagnosa Keperawatan

Sumber : PPNI (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Info pembelian buku Pedoman SPO dapat menghubungi tim kami di
WA : 0822-7720-7220 (Admin Medicamp Nursing)

(Dok/ DN)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *