banner 728x250

Seputar Mie Instan : Bolehkah Makan Pakai Nasi dan Amankah Jika di Buang Air Rebusannya ? Simak Selengkapnya di Sini

Foto : Freepik.com

MediaPerawat.id – Mie instan dengan berbagai macam merk dan berbagai macam pula rasa yang dikeluarkan oleh masing-masing merk sehingga banyak pilihan. Siapa yang tidak suka dengan mie instan, makanan alternatif pengganti nasi sebagai sumber makanan pokok. Mie instan yang memiliki berbagai macam rasa menjadi saya tarik tersendiri.

Mulai dari yang goreng biasa, rendang, kuah soto, kari dan lainnya sehingga orang bisa memilih rasa apa yang diinginkan. Selain rasanya yang beraneka ragam dan enak, harganya yang murah dan mudah ditemukan di toko-toko terdekat menjadi pilihan utama masyarakat atau anak kos.

Mie instan dapat dibeli dengan satuan/eceran atau bahkan langsung 1 dus untuk stok ketika di rumah atau di kost agar tidak bolak-balik ke warung. Proses pembuatannya yang tak sampai berjam-jam hanya hitungan menit siap disantap dan jika ingin tambahan seperti telur, sayuran maupun yang lainnya tentu akan menambah rasa nikmat ketika disantap.

Mengkonsumsi mie instan tentu tidak dianjurkan untuk terlalu sering, mengingat mie instan adalah pengganti makanan pokok sehingga tidak dianjurkan terlalu sering.

Baca Juga : Himbauan Kemenkes Tentang (Cikbul) Jajanan Chiki Ngebul Bikin Keracunan

Proses pengolahan mie instan untuk bisa siap makan yaitu dengan cara direbus terlebih dahulu dan kemudian diolah menjadi mie instan goreng (tanpa kuah) atau mie instan yang menggunakan kuah.

Berkaitan dengan cara memasak atau cara pembuatan mie instan hingga siap makan yang membutuhkan perebusan terlebih dahulu terdapat kabar bahwa ketika membuang air hasil rebusan maka akan lebih aman jika dibandingkan ketika tidak membuangnya.

“Lebih aman, karena zat kimia yang terdapat di lapisan mie instan tersebut itu bisa terbuang jadi kita terhindar sebagian bahaya dari zat kimiawi yang terdapat dalam mie instan,” ujar dr L. Aswin, Spesialis Penyakit Dalam dikutip oleh MediaPerawat.id dari akun YouTube Gue Sehat.

Meskipun cara pengolahannya sudah membuah air rebusan awal mie instan tetapi tetap untuk tidak boleh terlalu sering mengkonsumsi mie instan. Namun di Indonesia ketika menyantap mie instan dari berbagai rasa baik yang goreng maupun berkuah sebagian orang memiliki kebiasaan yakni mencampurkan nasi di dalamnya dan memakan berbarengan saat mengkonsumsi mie instan.

Hal tersebut kerap kali dilakukan dengan dalih “gak makan nasi artinya belum makan” sehingga banyak yang menggunakan nasi ketika makan mie instan. Terkait hal tersebut ada tanggapan dari seorang dokter yang merupakan Spesialis Penyakit Dalam yakni dr. L. Aswin, Sp. PD.

“Enggak bagus, karena dua-duanya (mie instan dan nasi) karbohidrat,” dikutip oleh Mediaperawat.id dari akun YouTube Gue Sehat yang menanggapi perntanyaan tentang makan mie instan campur nasi.

Karbohidrat yang terkandung di dalam nasi dan mie instan ketika dimakan bersamaan maka akan menimbukan double karbohidrat yang mana setiap oranh tidak baik ketika mengkonsumsi karbohidrat secara double.

Double karbohidrat yang dikonsumsi dapat menyebabkan seseorang menimbun kalori yang sangat tinggi dan pada akhirnya bisa menyebabkan orang tersebut mengalami obesitas, kegemukan, kolesterol tinggi dan yang paling parah adalah penyakit metabolik seperti diabetes melitus. Oleh karena itu ketika makan alangkah baiknya memiliki kandungan yang seimbang seperti kandungan karbohidrat, protein, lemak, sayuran hingga buah vitamin dan mineral.

Perihal rekomendasi berapa kali bagusnya untuk makan mie instan, dr L. Aswin, Sp. PD mengakui belum menemukan literaturnya dan menggunakan pendapat pribadi

“Kalau pendapat saya pribadi, saya belum menemukan literaturnya yang mengatakan berapa banyak mengkonsumsi mie instan yang aman tapi sebaiknya memang 2 minggu sekali,” ujar dr. L Aswin Spesialis Penyakit Dalam.

Pernyataan diatas tentu bisa menjadi penambahan ilmu dan wawasan seputar mie instan yang kerap kali dimakan berbarengan dengan nasi yang mana telah dijelaskan oleh L Aswin Spesialis Penyakit Dalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *