banner 728x250
SPO  

SPO Keperawatan : Resusitasi Jantung Paru pada Pasien Anak

Foto : Ilustarasi resusitasi jantung paru pada anak/ Dok. Freepik.com

Kategon: Fisiologis
Subkategori: Sirkulasi

Definisi
Memberikan pertolongan pertama pada kondisi henti napas dan henti jantung dengan teknik kombinasi kompresi pada dada dan bantuan napas pada pasien anak.

Diagnosis Keperawatan

  • Gangguan Sirkulasi Spontan
  • Gangguan Ventilasi Spontan

Luaran Keperawatan

  • Sirkulasi Spontan Meningkat
  • Gangguan Ventilasi Meningkat

Baca Juga : SPO Keperawatan : Pemantauan Central Venous Pressure (CVP)

Prosedur

  1. Periksa respons pasien dengan memanggil, menepuk bahu dan/atau memberikan rangsangan nyeri.
  2. Aktifkan Emergency Medical System atau berteriak meminta tolong.
  3. Pasang sarung tangan bersih, jika memungkinkan.
  4. Posisikan pasien di tempat datar dan keras.
  5. Atur posisi penolong berlutut di samping dada pasien (jika pasien di lantai) atau berdiri di samping dada pasien (jika pasien di tempat tidur).
  6. Periksa nadi karotis dan napas secara bersamaan dalam waktu <10 detik.
  7. Lakukan rescue breathing jika nadi karotis teraba tapi tidak ada napas.
  8. Lakukan kompresi dada jika nadi karotis tidak teraba:
    • Posisikan tumit telapak tangan pada pertengahan dada atau seperdua bawah sternum.
    • Lakukan kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali/menit dan kedalaman 4 cm atau sepertiga ketinggian dada.
  9. Buka dan bersihkan jalan napas dengan teknik head tilt – chin lift atau jaw thrust (jika curiga cedera servikal).
  10. Berikan bantuan napas (ventilasi) 2 kali dengan menggunakan BVM.
  11. Lakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30:2 (untuk 1 orang penolong) atau 15:2 (untuk 2 orang penolong) sebanyak 5 siklus atau sekitar 2 menit.
  12. Periksa nadi karotis dan napas setiap 2 menit atau 5 siklus:
    a. Lakukan RJP kembali jika nadi karotis belum teraba.
    b. Lakukan rescue breathing 10-12 kali/menit jika nadi karotis teraba dan napas tidak ada.
  13. Berikan posisi pemulihan (recovery position) jika nadi karotis teraba dan napas
    ada tetapi belum sadar (jika pasien di lantai) atau berikan posisi semi Fowler (jika pasien di tempat tidur).
  14. Lepaskan sarung tangan.
  15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah.
  16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien.

Referensi
– PPNI. 2021. PEDOMAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KEPERAWATAN. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Baca Juga :
SPO Keperawatan : Pengambilan Sampel Darah Arteri (AGD)
SPO Keperawatan : Pemberian Obat Intrapleura

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *