Mediaperawat.id – Triase/Triage adalah proses identifikasi pasien yang tiba di instalasi gawat darurat (IGD) sesuai dengan tingkat kegawatdaruratan pasien. Sebagai contoh, pasien yang mengalami cedera kepala, tidak sadarkan diri, dan dalam kondisi kritis yang mengancam nyawa tentunya lebih diprioritaskan dari pasien lain dengan cedera yang lebih ringan.
Sistem triase sendiri pertama kali digunakan untuk menangani korban perang di basis militer. Hingga saat ini, triase masih terus digunakan untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan IGD rumah sakit kebanjiran pasien baik karena bencana alam maupun pandemi.
Diagnosis Keperawatan
– Gangguan Ventilasi Spontan
– Gangguan Sirkulasi Spontan
– Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
– Penurunan Curah Jantung
– Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
– Penurunan Kapasitas Adaptif Intra Kranial
– Risiko Perdarahan
– Risiko Cedera
Luaran Keperawatan
– Ventilasi Spontan Meningkat
– Sirkulasi Spontan Meningkat
– Curah Jantung Meningkat
– Perfusi Serebral Meningkat
– Kapasitas Adaptif Intrakranial Meningkat
– Tingkat Perdarahan Menurun
– Tingkat Cedera Menurun
Prosedur
1. Perkenalkan diri perawat kepada pasien atau keluarga/pengantar
2. Tanyakan nama lengkap dan tanggal lahir pasien
3. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur, jika memungkinkan
4. Siapkan ruangan dan peralatan yang diperlukan:
– Sarung tangan
– Formulir triase
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan
7. Catat tanggal dan jam kedatangan pasien
8. Identifikasi cara kedatangan pasien (seperti datang sendiri, berjalan, kursi roda, ambulans, telentang, digendong)
9. Identifikasi status konfirmasi (SPGTD atau non-SPGDT), jika pasien rujukan
10. Periksa jalan napas, pernapasan, sirkulasi dan kesadaran
11. Identifikasi keluhan utama dan riwayat kesehatan singkat
12. Tentukan kategori triase berdasarkan hasil pemeriksaan
13. Identifikasi kriteria isolasi (seperti batuk >2 minggu, demam atau riwayat demam, riwayat kontak dengan pasien penyakit menular, riwayat perjalanan dari daerah pandemi)
14. Transfer (disposisi) pasien ke zona atau ruangan yang sesuai dengan kategori triase (seperti zona merah, zona kuning, zona hijau, ruang isolasi)
15. Lakukan pengkajian dan penanganan awal sesuai response time kategori triase
16. Lepaskan sarung tangan
17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan respon pasien.
Demikian informasi mengenai SPO Triase dalam keperawatan yang dapat diketahui. Dapatkan juga informasi mengenai SPO Keperawatan lainnya melalui laman mediaperawat.id.
Referensi
– PPNI. 2021. Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI