banner 728x250
Askep  

Intervensi Keperawatan Kritis pada Pasien Dengan Bronkopneumonia 

Nurse sitting at patient bedside writing on clipboard with medical chart during daily visit consulting woman with low spo2 saturation. Person on hospital bed with vitals monitored during checkup.

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (DAFTAR MASALAH)

  1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan (D.0001)
  2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (D.0130)

INTERVENSI KEPERAWATAN

NODIAGNOSAKRITERIA HASILINTERVENSI
    1Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan (D.0001)  Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharakan Bersihan Jalan Napas meningkat dengan kriteria hasil :
– Produksi sputum menurun
– Weezing menurun
– Dispnea menurun
– Gelisah menurun
– Frekuensi napas membaik
– Pola nafas membaik  
Managemen jalan napas (I.01011)

Observasi monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)monitor suara napas tambahan (gurgling, mengi, wheezing, ronkhi)monitor adanya sumbatan jalan napasmonitor saturasi oksigen
Terapeutik pertahankan kepatenan jalan napas posisikan semi fowler atau fowlerberikan minum hangatlakukan fisioterapi dada, jika perluberikan oksigenpantau respirasi sesuai kondisi klien Edukasi ajarkan teknik batuk efektif   Kolaborasi kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik jika perlu
2      Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit D.0130  Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3×24 jam diharapkan termoregulasi membaik dengan kriteria hasil:
– Menggigil menurun
– Kulit merah menurun
– Suhu tubuh membaik – Tekanan darah membaik  
Managemen Hipertermia (I.15506)

Observasi Identifikasi penyebab hipertermia Monitor suhu tubuh  Monitor kadar elektrolit Monitor keluaran urine Monitor komplikasi akibat hipertermia  
Terapeutik Sediakan lingkungan yang dingin Longgarkan atau lepaskan pakaian Basahi dan kipasi permukaan tubuh Berikan cairan oral  Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih) Lakukan pendinginan eksternal (mis. kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, dan aksilia) Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi : Anjurkan tirah baring
Kolaborasi : Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu

Daftar Referensi :

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1, Jakarta, Tim Pokja

SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *