banner 728x250

Kenali Mesin Ventilator dan Indikasi Pengguanaannya, Apa Saja?

Mediaperawat.id – Mesin ventilator tentu tidak asing lagi didengar selama masa pandemi COVID-19. Mesin ini bahkan sempat menjadi rebutan saat angka positif COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Lalu, apa itu mesin ventilator dan mengapa penggunaan mesin ini bagi penderita COVID-19? Simak penjelasan berikut ini.

Apa itu mesin ventilator?

Mesin ventilator atau ventilasi mekanik merupakan suatu alat bantu pernapasan bagi pasien yang berada di ruangan HCU, ICU, dan PICU. Ventilator merupakan salah satu bentuk terapi yang sering diberikan pada pasien kritis di ruang perawatan intensif (Chlan and Tracy, 2011). Ventilator merupakan  alat yang digunakan untuk membantu pasien yang mengalami gagal napas. Cara kerja mesin ini adalah dengan menghembuskan gas oksigen ke dalam paru-paru pasien. Prinsip utama kerja ventilator dalam memberikan bantuan ventilasi adalah hubungan timbal balik antara volume dan tekanan. Bantuan ventilasi yang diberikan oleh mesin ventilator dapat berupa pemberian volume, tekanan (pressure) atau gabungan keduanya.

Menurut (Shaila S., 2010) gambaran ventilator mekanik yang ideal adalah :

  1. Sederhana, mudah, dan murah
  2. Mampu memberikan volume tidak kurang dari 1500cc dengan frekuensi napas hingga 60x/menit dan dapat diatur rasio I/E
  3. Mampu digunakan dan cocok digunakan dengan berbagai alat penunjang pernapasan yang lain
  4. Dapat dirangkai dengan PEEP
  5. Dapat memonitor tekanan, volume inhalasi, volume ekshalasi, volume tidal, frekuensi napas, dan konsentrasi oksigen inhalasi
  6. Mempunyai fasilitas untuk humidifikasi serta penambahan obat didalamnya
  7. Mempunyai fasilitas untuk SIMV, CPAP, Pressure Support 8) Mudah membersihkan dan mensterilkannya.

Baca Juga : 5 Diagnosa Keperawatan yang Sering Muncul di Ruang Rawat Inap

Apa saja manfaat penggunaan mesin ventilator?

Adapun manfaat pemasangan ventilator secara umum:

  1. Mengatasi hipoksemia
  2. Mengatasi asidosis respiratorik akut
  3. Mengatasi distres pernapasan
  4. Mencegah atau mengatasi ateletaksis paru-paru
  5. Mengatasi kelelahan otot bantu pernapasan
  6. Memudahkan pemberian sedatif atau blokade neuromuskular
  7. Menurunkan kebutuhan pemakaian oksigen sistemik dan miokard
  8. Menurunkan tekanan intrakranial 9) Menstabilkan dinding dada

Apa indikasi penggunaan mesin ventilator?

Menurut (Mejia, 2010) indikasi penggunaan ventilator adalah sebagai berikut:

  1. Kegagalan pernafasan  seperti apnea/henti nafas, inadekuat ventilasi, inadekuat oksigenasi, dan gagal nafas kronik dengan FTT.
  2. Gagal jantung/syok seperti penurunan konsumsi oksigen.
  3. Disfungsi neurologis seperti hipoventilasi sentral, dan GCS.

Mesin ini dapat digunakan sebagai terapi suportif untuk membantu pasien bernapas bagi yang tidak adekuat dalam menyeimbangkan oksigenasi maupun eliminasi karbon dioksida. Penderita COVID-19 yang sudah mengalami komplikasi seperti pneumonia hingga gagal napas biasa menggunakan mesin ini untuk memberikan oksigenasi. Meskipun demikian, mesin ini juga dapat menimbulkan komplikasi dan bahaya sendiri terhadap penggunaanya. Komplikasi tersebut seperti barotrauma, volutrauma, auto PEEP, dan infeksi VAP (Ventilator associated pneumonia).

Baca Juga : Manajemen Obat, Cairan, Elektrolit, dan Nutrisi Pasien di Ruang ICU

Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

VAP merupakan inflamasi parenkim paru yang disebabkan oleh infeksi kuman yang mengalami inkubasi saat penderita mendapat ventilasi mekanis dengan menggunakan ventilator mekanik. American College of Chest Physicians, mendefinisikan VAP sebagai suatu keadaan dengan gambaran infiltrat paru yang menetap pada foto thoraks disertai salah satu gejala yaitu ditemukan hasil biakan darah atau pleura sama dengan mikroorganisme yang ditemukan pada sputum maupun aspirasi trakea, dan kavitas pada rongga thoraks. Selain itu, terdapat gejala pneumonia seperti demam, leukositosis dan sekret purulent.

Berdasarkan penjelasan tersebut, penggunaan alat ventilator merupakan hal yang darurat dan harus diperhitungkan dengan baik saat digunakan. Sebagai dokter dan perawat harus mampu memberikan perawatan yang sesuai standar agar tidak menyebabkan komplikasi bagi pasien.

Referensi:

Chlan, L. and Tracy, M. F. (2011) ‘Overview of Mechanical Ventilatory Support and Management of Patient- and Ventilator-Related Responses’, Critical Care Nurse, 31(3), pp. 30–44

Mejia, D. A. L. P. (2010) ‘CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR ADMISSION TO THE PAEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT’, Ministry of Health_ Paediatrics Network Guideline for admission to PICU, pp. 1– 6

Putri, Disa Yolanda and Budiono, Uripno (2013) HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN VENTILATOR MEKANIK DENGAN KEJADIAN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) PADA PASIEN NONSEPSIS DI ICU RSUP DR.KARIADI SEMARANG. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

Shaila S. Practical Application of Mechanical Ventilation. New York: The McGraw-Hill 2010;p. 149

Sudoyo WA, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing 2010;p.166-74

Zahrah, A. (2018). Gambaran Pemakaian Ventilator pada Pasien Anak di PICU RSUP HAM Tahun 2016-2017.

(Dok/KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *