banner 728x250
SPO  

SPO Keperawatan : Pemasangan Jalan Nafas Buatan Laringeal Mask Airway (LMA) & Endotracheal Tube (ETT)

Foto Intubasi/ Freepik.com

A. Standar Prosedur Operasional (SPO) : Pemasangan Jalan Nafas Buatan Laringeal Mask Airway (LMA)

Definisi

Memasukkan pipa jalan nafas buatan ke dalam laring melalui mulut.

Diagnosis Keperawatan

  • Bersihan jalan nafas tidak efektif
  • Gangguan pertukaran gas
  • Pola nafas tidak efektif
  • Resiko aspirasi
  • Gangguan ventilasi spontan
  • Gangguan penyapihan ventilator
  • Gangguan sirkulasi spontan
  • Penurunan kapasitas adaptif intracranial

Luaran Keperawatan

  • Bersihan jalan nafas meningkat
  • pertukaran gas meningkat
  • Pola nafas membaik
  • Tingkat aspirasi menurun
  • Ventilasi spontan meningkat
  • Penyapihan ventilator meningkat
  • Sirkulasi spontan meningkat
  • Kapasitas adaptif intracranial meningkat

BACA JUGA : Standar Prosedur Operasional (SPO): Pemasangan Akses Intravena

Prosedur

  1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
  2. Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
  3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
    • Laryngeal Mask Airway sesuai ukuran
    • Stetoskop
    • Plester dan gunting
    • Connector (selang penyambung)
    • Suction
    • Sarung tangan
    • Masker
    • Jeli
    • Spuit 20 cc
    • Bag-valve-mask (BVM)
  4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  5. Pasang sarung tangan dan masker
  6. Periksa integritas balon LMA
  7. Lumasi bagian posterior LMA dengan jeli
  8. Posisikan pasien telentang dengan kepala ekstensi
  9. Buka mulut pasien dengan tehnik cross finger (ibu jari dan telunjuk)
  10. Lakukan suction, jika perlu
  11. Masukkan LMA ke dalam faring dan teruskan hingga terasa ada tahanan
  12. Kembangkan balon LMA
  13. Sambungkan LMA dengan BVM
  14. Periksa ketepatan posisi LMA dengan auskultasi bunyi paru
  15. Fiksasi LMA dengan plester
  16. Sambungkan LMA dengan connector sumber oksigen
  17. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
  18. Lepaskan sarung tangan dan masker
  19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien

BACA JUGA : Konsep Dasar Ventilasi Mekanik

B. Standar Prosedur Operasional (SPO) : Pemasangan Jalan Nafas Buatan Endotracheal Tube (ETT)

Definisi

Memasukkan pipa jalan nafas buatan ke dalam trakea

Diagnosis Keperawatan

  • Bersihan jalan nafas tidak efektif
  • Gangguan pertukaran gas
  • Pola nafas tidak efektif
  • Resiko aspirasi
  • Gangguan ventilasi spontan
  • Gangguan penyapihan ventilator
  • Gangguan sirkulasi spontan
  • Penurunan kapasitas adaptif intracranial

Luaran Keperawatan

  • Bersihan jalan nafas meningkat
  • pertukaran gas meningkat
  • Pola nafas membaik
  • Tingkat aspirasi menurun
  • Ventilasi spontan meningkat
  • Penyapihan ventilator meningkat
  • Sirkulasi spontan meningkat
  • Kapasitas adaptif intracranial meningkat

Prosedur

  1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lagir, dan/atau nomor rekam medis)
  2. Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
  3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
    • Scope (Laringoskop dan Stetoskop)
    • Tube (ETT sesuai ukuran)
    • Airway (Pipa orofaring atau nasofaring)
    • Tape (Plester dan gunting untuk fiksasi)
    • Introducer (mandrin atau stylet)
    • Connector (selang penyambung)
    • Suction
    • Sarung tangan steril
    • Masker
    • Jeli
    • Spuit 20 cc
    • Bag-Valve-mask (BVM)
  4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  5. Pasang sarung tangan dan masker
  6. Periksa integritas balon ETT
  7. Pasang mandrin pada bagian dalam ETT
  8. Lumasi ETT dengan jeli
  9. Posisikan pasien telentang dengan leher ekstensi
  10. Lakukan pendampingan pasien selama pemasangan dilakukan operator:
    • Buka mulut pasien dengan tehnik cross finger (ibu jari dan telunjuk)
    • Masukkan blade laringoskop dengan tangan kiri sampai epiglottis terlihat jelas
    • Masukan ETT melewati epiglottis dengan tangan kanan
    • Kembangkan balon ETT
    • Angkat Blade laringoskop dari mulut pasien
    • Pegang ETT dengan satu tangan dan lepas mandrin dengan tangan lainnya
  11. Lakukan suction, jika perlu
  12. Sambungkan ETT dengan BVM
  13. Periksa ketepatan posisi ETT dengan auskultasi bunyi paru
  14. Fiksasi ETT dengan plester
  15. Sambungkan ETT dengan connector sumber oksigen
  16. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
  17. Lepaskan sarung tangan dan masker
  18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien.

BACA JUGA : Menilai status agitasi dan sedasi dengan metode RASS

Referensi

  • Aehlert, B. (2017). ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis: Elsevier.
  • American Heart Association (2016). ACLS Provider Manual Dupplementary Material. USA: AHA
  • American Nurse Association (2018). Sheehy’s Emergency Nursing: Principles and Practice (7th ed.). St. Louis: Elsevier
  • Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education
  • Deer, P.,McEvoy, M.,& Tardiff. J. (2014). Emergency & Critical Care (8th ed.) USA: Jones & Barlett Learning
  • Lewis, S. L.,Dirksen, S. R., Heitkemper, M.M.,Bucher, L.& Harding, M.M. (2014). Medical-Surgical Nursing: Assesment and Management of Clinical Problems (9th ed). St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier
  • PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *