banner 728x250

Yuk Kenali Resiko Jatuh Pada Pasien!

Photo://MerahPutih.com

Pengertian Jatuh

Jatuh dapat diartikan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau kehilangan kesadaran atau luka (Darmojo, 2004 dalam Susanti, 2015).

Sedangkan menurut Stanley (2006) risiko jatuh adalah suatu kejadian yang menyebabkan subjek atau pasien yang sadar menjadi berada di lantai tanpa disengaja. Bukan merupakan jatuh bila kejadian jatuh diakibatkan pukulan keras, kehilangan kesadaran atau kejang. Kejadian jatuh merupakan penyebab spesifik yang berbeda dari mereka yang dalam keadaan sadar mengalami jatuh (Zuhayli, 2014).

Baca juga : Apa itu Total Knee Replacement (TKR)?

Risiko jatuh merupakan suatu peningkatan kemungkinan untuk jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik. risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan fisiologis yang dapat berakibat cedera. Kategori risiko jatuh terbagi tiga, yaitu resiko jatuh rendah, risiko jatuh sedang, dan resiko jatuh tinggi (JCI, 2011 dalam Julimar, 2018).

Dapat disimpulkan bahwa resiko jatuh merupakan kondisi dimana pasien atau subjek dengan sadar mengalami perubahan posisi dari posisi yang tinggi menjadi posisi rendah seperti dari tempat tidur ke lantai tanpa kesengajaan.

Faktor Risiko Jatuh

Menurut Stanley, 2006 dalam buku yang ditulis oleh Susanti, 2015. Faktor-faktor resiko jatuh terdiri dari:

  1. Faktor intrinsik

Faktor intrinsik adalah variabel-variabel yang menentukan mengapa seseorang dapat jatuh pada waktu tertentu dan orang lain dalam kondisi yang sama mungkin tidak jatuh.

Faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi resiko jatuh tersebut antara lain adalah gangguan muskuloskeletal yang dapat menyebabkan gangguan berjalan, kelemahan ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkop yaitu kehilangan kesadaran secara tiba-tiba yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak dengan gejala yang akan timbul seperti lemah, penglihatan gelap, keringat dingin, pucat dan pusing.

  1. Faktor ekstrinsik

Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang datang dari luar   atau dapat disebut juga dengan faktor yang datang dari lingkungan dan sekitarnya, diantaranya cahaya ruangan yang kurang terang, lantai yang licin, tempat berpegangan yang tidak kuat, tidak stabil, obat-obatan yang diminum dan alat-alat bantu berjalan.

Baca juga : Bintik-Bintik Merah pada Anak? Ini Dia Utikaria dan Penyebabnya!

Akibat Jatuh

Jatuh dapat mengakibatkan berbagai jenis cedera pada pasien, seperti kerusakan fisik dan psikologis. Kerusakan fisik yang paling ditakuti dari kejadian jatuh adalah patah tulang panggul. Jenis fraktur lain yang sering terjadi akibat jatuh adalah fraktur pergelangan tangan, lengan atas dan pelvis serta kerusakan jaringan lunak. Dampak psikologis adalah walaupun cedera fisik tidak terjadi, syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki banyak konsekuensi termasuk ansietas, hilangnya rasa percaya diri, pembatasan dalam aktivitas sehari-hari dan fonofobia atau fobia jatuh (Stanley, 2006 dalam Susanti, 2015).

Daftar Referensi :

Fauziah. (2015). Panduan Manajemen Risiko Jatuh Di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Bireuen: RSUD dr. Fauziah Bireuen.

Julimar. (2018). Faktor-faktor penyebab resiko jatuh pada pasien di bangsal neurologi rsup dr. m jamil padang. Jurnal Photon, 8(2), 133–141.

Kemenkes RI. (2015). Buku Saku Keselamatan Pasien (Patient Safety)Edisi 2. Jakarta: Direktorat Bina Upaya Kesehatan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

Octafia,  nurwahyuni. (2017). hubungan motivasi dan pengetahuan tentang pelaksanaan patient safety dengan tindakan mencegah pasien jatuh oleh mahasiswa prodi ilmu keperawatan stikes muhammadiyah samarinda, 01, 1–7. Retrieved from http://www.albayan.ae.

Setiyajati, A. (2014). Pengaruh Pengetahuam Dan Sikap Perawat Terhadap Penerapan Standar Keselamatan Pasien Di Instalasi Perawatan Intensif RSUD DR. MOEWARDI, 561–565.

Setyarini, E. ., & Herlina, L. . (2013). Kepatuhan Perawat Melaksanakan Standar Prosedur Operasional: Pencegahan Pasien Resiko Jatuh di Gedung Yosef 3 Dago dan Surya Kencana Rumah Sakit Borromeus. Jurnal Kesehatan STIKes Santo Borromeus, 100. Retrieved from https://www.academia.edu/19879457/Jurnal_patient_safety_5

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Susanti, R. (2015). Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Perawat Melaksanakan SPO : Menurunkan Risiko CIdera Akibat Jatuh di Ruang Perawatan Dewasa RSUD DR. Moewardi.

Yuniati, Y. (2018). Hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan kemampuan pengkajian risiko jatuh pada pasien di rumah sakit universitas tanjungpura pontianak.Zuhayli, W. (2014). Universitas sumatera utara. Igarss 2014, (X), 1–5. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *