banner 728x250
Askep  

Asuhan Keperawatan Diare [D.0020]

Foto: Buku Diagnosa Keperawatan/ mediaperawat.id

Kategori: Fisiologis, Subkategori: Nutrisi dan Cairan

DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)

Diare

Definisi

Pengeluaran Feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk.

Penyebab

Fisiologis

  • Inflamasi gastrointestinal
  • Iritasi gastrointestinal
  • Proses infeksi
  • Malabsorbsi

Psikologis

  • Kecemasan
  • Tingkat stres tinggi

Situasional

  • Terpapar kontaminan
  • Terpapar toksin
  • Penyalahgunaan zat
  • Program pengobatan (Agen tiroid. Analgesik,  pelunak feses, ferosulfat, antasida,  cimetidine dan antibiotik)
  • Bakteri pada air

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  • Tidak tersedia

Objektif

  • Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
  • Feses lembek atau cair

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

  • Urgency
  • Nyeri/kram abdome

Objektif

  • Frekuensi peristaltik meningkat
  • Bising usus hiperaktif

LUARAN KEPERAWATAN (SLKI)

Tujuan dan Kriteria Hasil

Setelah dilakukan intevensi keperawatan selama ………… maka Eliminasi fekal membaik  dengan kriteria hasil :

Kriteria Hasil

*

  • Kontrol pengeluaran feses 1 2 3 4 5

**

  • Keluhan defekasi lama dan sulit 1 2 3 4 5
  • Mengejan saat defekasi
  • Distensi abdomen 1 2 3 4 5
  • Terabas massa pada rektal 1 2 3 4 5
  • Urgency 1 2 3 4 5
  • Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
  • Kram abdomen 1 2 3 4 5

***

  • Konsistensi feses 1 2 3 4 5
  • Frekuensi BAB  1 2 3 4 5
  • Peristaltik usus 1 2 3 4 5

Keterangan Skor

  1. * Menurun (1) Cukup Menurun (2) Sedang (3) Cukup Meningkat (4) Meningkat (5)
  2. ** Meningkat (1) Cukup Meningkat (2) Sedang (3) Cukup Menurun (4) Menurun (5)
  3. *** Memburuk (1) Cukup Memburuk (2) Sedang (3) Cukup Membaik (4) Membaik (5)

BACA JUGA : Asuhan Keperawatan Retensi Urin [D.0050]

INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)

Manajemen Diare  (I.03101)

Observasi        

  • Identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal) 
  • Identifikasi gejala invaginasi    
  • Identifikasi riwayat pemberian makanan    
  • Monitor warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja
  • Monitor tanda dan gejala hipovolemia    
  • Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perineal    
  • Monitor jumlah pengeluaran diare    
  • Monitor keamanan penyiapan makanan  

Terapeutik      

  • Berikan asupan cairan oral  
  • Pasang jalur intravena  
  • Berikan cairan intravena  
  • Berikan minum hangat. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu  
  • Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu

Edukasi        

  • Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap  
  • Anjurkan menghindari makanan,  pembentuk gas, pedas, dan mengandung lactose

Kolaborasi      

  • Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
  • Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/ spasmolitik  
  • Kolaborasi pemberian obat pengeras feses

Pemantauan Cairan (I.03121)

Kolaborasi      

  • Monitor frekuensi dan kekuatan nadi  
  • Monitor frekuensi nafas  
  • Monitor elastisitas atau turgor kulit  
  • Monitor jumlah, waktu dan berat jenis urine  

Terapeutik      

  • Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien  
  • Dokumentasi hasil pemantauan   Edukasi        
  • Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan  
  • Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Sumber :

  • PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI
  • PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *